Site icon BANTEN AKTUAL

Akhir Tahun Diprediksi Warga Cilegon Berobat Tidak Perlu Bayar, Cukup Hanya Gunakan KTP

Tim dari BPJS Kesehatan cabang Serang mendatangi ruang kerja Wali kota Cilegon menginformasikan bahwa saat ini kota Cilegon memiliki Universal Health Coverage (UHC) sebanyak 93%. Senin (04/07/2022).

Bantenaktual.com, Cilegon – Ruang kerja Wali kota Cilegon kedatangan tim dari BPJS Kesehatan cabang Serang untuk menginformasikan bahwa saat ini kota Cilegon memiliki Universal Health Coverage (UHC) sebanyak 93%.

Wali kota Cilegon, Helldy Agustian dalam keterangannya menjelaskan bahwa UHC di Cilegon sudah naik. “Dari awal kita menjabat, kita fokus untuk mengupayakan dan berusaha semaksimal mungkin untuk menaikan UHC di Cilegon, pada saat kami menjabat, UHC kita 82%, fungsinya UHC ini sendiri adalah menandakan berapa persen dari jumlah penduduk yang sudah ikut BPJS, alhamdulillah sekarang UHC kita sudah meningkat hampir 93%,” ungkapnya.

“Kabar gembira ini disampaikan langsung dari tim BPJS kesehatan yang datang kesini, menyampaikan bahwa ada informasi dan kelihatannya sudah fix karena Cilegon ini UHC-nya tertinggi di sekitar Serang Raya, jadi artinya diluar Tangerang Raya, Cilegon tertinggi UHC-nya hampir 93%,” sambung Helldy yang menerima tim BPJS kesehatan cabang Serang di ruang kerjanya, Senin (04/07/2022).

Atas pencapaian UHC ini, Helldy mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Banten berencana akan membayarkan kekurangan 26 ribu jiwa untuk memenuhi UHC di Cilegon. “Pemerintah Provinsi Banten rencana akan membantu kita memenuhi UHC ini, kita ada kekurangan 26 ribu jiwa lagi yang harus dibayarkan BPJS maka ini akan dibantu oleh Provinsi Banten, dan kita juga sudah minta kepada para industri untuk bisa membantu juga, besarannya cuma 35 ribu per jiwa per bulan dikali 12 jadi tidak terlalu banyak,” ujarnya.

“Kita kurang 26 ribu lagi tapi dengan adanya nanti bantuan dari Provinsi kami targetkan di tahun ini bisa di September atau Oktober maksimal kita bisa mencapai 98% Insya Allah, jika lebih cepat Agustus sudah mencapai target itu lebih baik,” lanjut Helldy.

Pada kesempatan itu, Helldy menjelaskan bahwa target UHC ini akan mewujudkan berobat gratis di kota Cilegon. “Kami butuh doa dari masyarakat kota Cilegon agar supaya hal ini dapat terealisasi dan kalau ini terealisasi maka nanti ke depan, akhir tahun ini atau di awal tahun kalo UHC nya sudah mencapai 98% maka seluruh masyarakat Kota Cilegon dapat berobat di rumah sakit cukup menggunakan KTP saja dan tidak perlu bayar, sakit apa saja tidak perlu bayar, itu hanya pake KTP dirawat berapa hari, ambil KTP nya lagi, pulang tidak bayar seperakpun,” tuturnya.

“Jadi Insya Allah, Allah ridho doanya, karena ini yang ingin kita kejar, kita ingin konsentrasi agar supaya UHC kita mencapai 98%,” sambung Helldy lagi.

Lebih lanjut, Helldy juga berterima kasih kepada pihak yang sudah membantu mewujudkan target UHC ini. “Dan kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada beberapa perusahaan yang sudah membantu berikut dengan pemerintah provinsi Banten yang telah mengalokasikan khususnya untuk kota Cilegon, berikut dengan BPJS Kesehatan juga dari Serang maupun Cilegon,” pungkasnya.

Sementara itu, Pimpinan BPJS kesehatan cabang Serang, Dasrial menjelaskan kedatangannya ke Pemkot Cilegon juga untuk mencocokan data kependudukan. “26 ribu penduduk ini sumber datanya harus segera kita siapkan data yang valid, dan data yang valid ini adalah data yang sudah di cocokan dengan Disdukcapil di Kota Cilegon, nah ini yang akan kita cocokan,” katanya.

Lebih lanjut, Dasrial juga menjelaskan bahwa dirinya butuh pengantar dari Pemkot Cilegon agar mendapatkan persetujuan dari Provinsi. “Saat ini pak wali, hasil daripada data BPJS pusat dengan Kementerian Dalam Negeri yang sudah online datanya itu 10.937 jiwa itu adalah penduduk Kota Cilegon yang belum JKN artinya itu bisa segera masuk, tinggal pengantar dari pemerintah kota Cilegon nanti kita minta persetujuan pembiayaan dari provinsi nanti ini bisa masuk segera, kekurangan 16 ribu itu sumber datanya tentu dari Pemkot Cilegon,” terangnya.

“Pertama itu sumber data bisa dari Dinsos, informasi dari Dinsos ada 11 ribu jiwa tetapi ini belum dipadatkan dengan master file jangan-jangan sudah ada sebagian data sudah jadi peserta, kedua sumber data tentu dari penduduk yang belum JKN  adanya di Disdukcapil kota Cilegon,” sambung Dasrial. (Red)

Exit mobile version