Site icon BANTEN AKTUAL

Badai Prihatin Dengan Nasib Seniman Indonesia

Doadibadai Hollo (Kedua Kanan) resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat melauncing grup band didikannya di Resto Kampung Chef Jalan KH. Hasyim Ashari Kita Tangerang. Sabtu (21/1/23) kemarin. Banten Aktual/Dennys

Bantenaktual.com, Tangerang – Mantan anggota band ‘Kerispatih’, Doadibadai Hollo atau akrab disapa Badai resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Lama tak terdengar kabarnya, kini Badai yakin terjun di dunia politik karena ia ingin memperjuangkan hak-hak musisi Indonesia yang masih terabaikan.

Mulanya, Badai menjelaskan alasannya melabuhkan diri ke PSI. Ia mengaku PSI memberikan ruang baginya untuk memperjuangkan hak-hak musisi dan seniman yang banyak terjadi.

“Saya tidak mau menjadi generasi yang pasif, atau generasi yang apatis terhadap keadaan. Karena motto saya adalah perubahan yang masif akan lahir dari generasi yang aktif,” kata Badai saat di temui usai melauncing grup band didikannya di Resto Kampung Chef Jalan KH. Hasyim Ashari Kita Tangerang. Sabtu (21/1/23) kemarin.

Badai mengaku memiliki tiga target setelah bergabung dengan PSI. Pertama, kata Badai, dia bakal fokus dengan nasib musisi yang kerap kali didera masalah soal hak cipta.

Ia menilai banyak Undang-Undang hingga produk-produk hukum yang dalam pelaksanaannya tidak dijalankan atau minim sosialisasi.

“Sehingga saya melihat bahwa ini perlu pergerakan. Perlu movement, bukan hanya dari kami-kami ini yang ada dalam sebuah partai, tetapi juga movement dari stakeholder sendiri. Baik itu dari generasi musisinya atau pun dari adik-adik kita yang di bawah-bawah ini yang belum mengerti apa-apa,” ungkap dia.

Badai juga mengaku memiliki niat untuk membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang khusus berfokus kepada masalah-masalah musisi. Ia mengaku banyak melihat pencipta lagu di tanah air yang tak mendapat solusi saat didera masalah dalam dunia musik.

“Ketika musisi, bahkan seniman ini tidak memiliki apa-apa bahkan kekuatan apapun, maka lembaga bantuan hukum ini berguna untuk menyediakan konsultasi dan solusi bagi mereka,” ungkap Badai.

Terakhir, Badai mengaku memiliki kekhawatiran soal rasa bangga anak muda terhadap budaya Indonesia. Ia menilai pemuda saat ini tak lagi menghargai dan menghormati budaya Indonesia. (Dens/Red)

Exit mobile version