Bantenaktual.com, Jakarta – Bandara Soekarno-Hatta memperkuat fasilitas testing COVID-19 dengan Mobile Laboratory Biosafety Level 2 Varian Bus yang dioperasikan pada hari ini, Rabu 6 Januari 2021.
Mobile laboratory tersebut merupakan hasil inovasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang ditempatkan di Airport Health Center Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk beberapa waktu ke depan sebagai bagian dari program Bakti Inovasi Teknologi yang dicanangkan BPPT.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Kepala BPPT Dr. Hammam Riza dan Deputi 3 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi, pada hari ini meresmikan operasional mobile laboratory tersebut di Airport Health Center Terminal 3.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kehadiran mobile laboratory ini semakin melengkapi fasilitas tes COVID-19 yang sudah ada sebelumnya di Bandara Soekarno-Hatta.
“Saat ini sudah terdapat 8 titik Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta sebagai fasilitas tes COVID-19 melalui rapid test antigen dan PCR test, dengan setiap harinya melayani tes bagi 3.000 – 5.000 calon penumpang pesawat. Kami bersyukur sekali pada hari ini BPPT menempatkan Mobile Laboratory Biosafety Level 2 khusus untuk PCR test di Terminal 3, sehingga bisa sangat membantu Bandara Soekarno-Hatta dalam melayani kebutuhan PCR test secara cepat.”
“Dengan adanya mobile laboratory di Bandara Soekarno-Hatta, maka spesimen dari PCR test dapat langsung diperiksa di mobile laboratory tersebut, tidak harus dibawa ke laboratorium yang ada di luar bandara sehingga hasilnya dapat diketahui lebih cepat,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan Mobile Laboratory Biosafety Level-2 Varian Bus ini merupakan cikal bakal dari laboratorium permanen untuk testing COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta.
“Salah satu kriteria penanganan COVID-19 di bandara adalah keharusan memiliki fasilitas laboratorium untuk test COVID-19. Ini sesuatu yang standar, jangan sampai kita ketinggalan dari bandara-bandara lain di dunia. PT Angkasa Pura II sedang membahas keberadaan dari fasilitas laboratorium ini di seluruh bandara yang kami kelola, pertama kali tentu saja laboratorium akan ada di Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menambahkan, “Adanya mobile laboratory dari BPPT ini juga merupakan bagian dari persiapan kami untuk menghadirkan fasilitas laboratorium yang sifatnya lebih permanan.”
Sementara itu, Kepala BPPT Dr. Hammam Riza mengatakan salah satu kunci dari penanganan COVID-19 adalah tracing, testing dan treatment (3T).
“Untuk meningkatkan kapasitas pengujian [testing] COVID-19, BPPT meluncurkan inovasi Mobile Laboratory Biosafety Level-2 Varian Bus untuk mendekatkan laboratorium ke tempat yang membutuhkan seperti Bandara Soekarno-Hatta.”
“Kelebihan Varian Bus ini adalah untuk memperkuat konsep mobilitas sehingga mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan, lalu adanya fasilitas ekstraksi RNA, penyempurnaan layout peralatan untuk meningkatkan akurasi data, serta penyempurnaan sistem mekanik pintu otomatis secara touchless,” ujar Dr. Hammam Riza.
Adapun selain varian bus, BPPT juga melahirkan inovasi Mobile Laboratory varian trailer dan container.
Di tempat yang sama, Deputi 3 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan keberadaan Mobil Laboratory Biosafety Level-2 Varian Bus akan sangat membantu meningkatkan kapasitas pengetesan COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta.
“Hasil PCR test bisa keluar singkat [dengan adanya mobile laboratory di Bandara Soekarno-Hatta.”
“Apresiasi kepada BPPT yang memberikan solusi penanganan COVID-19,” jelas Dody Ruswandi.
Protokol kesehatan menjadi salah satu fokus utama bandara-bandara PT Angkasa Pura II di tengah pandemi ini. Adapun pada Desember 2020, Bandara Soekarno-Hatta telah mendapat sertifikat Airport Health Accreditation dengan status Green Star dari Airport Council International yang menggambarkan keseriusan bandara dalam upaya mencegah COVID-19. (Rul/min)