Bantenaktual.com, – Tanaman seledri cocok ditanam di daerah subtropis seperti asalnya dari eropa dan asia. Tanaman satu ini biasanya digunakan untuk bahan obat-obatan yang berguna untuk menurunkan tekanan darah.
Selain itu, seledri juga dapat dimakan dijadikan lalapan karena tekstur tangkai daunya yang besar, berdaging dan berair sehingga dapat dikonsumsi secara langsung atau mentah.
Tanaman seledri memiliki cabang banyak yang memiliki sifat dwi musim, batangnya yang halus dan tidak berambut. Apabila tanaman ini digunakan sebagai benih maka tanaman tersebut dibiarkan tumbuh terus. Jika kita tanam di kebun maka jarak tanamnya dalam barisan 30 cm dan antar barisan 60 cm.
Begini cara budidaya seledri di polybag, dikutip dari berbagai sumber.
Syarat tumbuh
Seledri cocok ditanam pada dataran tinggi diatas 900 dpl dengan kelembaban tinggi dan dataran rendah namun bentuk ukuran batangnya lebih kecil dibandingkan dengan tanaman seledri yang dikembangkan di dataran tinggi, tanah yang sesuai mengandung humus tinggi, tanah lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH tanah 5,5- 6,7. Tanaman seledri lebih sesuai tumbuh di tempat yang teduh.
Persiapan Media Semai dan Media Tanam
Siapkan tanah, pupuk kandang yang sudah matang dan aram sekam dengan perbandingan 1:1:1 , tambahkan sedikit kapur pertanian kemudian campurkan semua media tanam menjadi satu kemudian keringkan selama 6 jam sampai pada suhu 120 derajat celcius, kemudian didinginkan.
Media tanam diaduk sampai homogen dan dimasukkan ke dalam polybag, pot, talang atau paralon sebagai bahan penanaman dengan cara vertikultur. Sebelum dilakukan penanaman dilakukan pemberian NPK dan kapur pertanian sebagai pupuk dasar dengan dosis 5 gram per polybag/tanaman, kemudian lakukan penyiraman.
Persemian
Persemaian dilakukan sebelum penanaman, siapkan terlebih dahulu baki kemudian isi baki media semai yang sudah disterilkan, siapkan biji seledri kemudian tanam satu persatu, lalu biji ditutup kembali dengan media semai, agar hasil tutupnya merata kita menggunakan ayakan namun menutupnya tidak boleh terlalu tebal, kemudaian persemain ditutup dengan daun pisang atau plastic mulsa.
Buka penutup setelah 3-5 hari, biji akan mulai berkecambah. Setelah 6-7 hari bibit dipindah ke bumbungan, setelah tanaman berumur 20-30 hari bibit dapat dipindah ke polybag/pot.
Penanaman
Isi polybag dengan media tanam yang telah disediakan, kemudian lakukan pemupukan dengan dosis 2-5 gram/polybag setelah itu disiram dengan air. Untuk menghindari tanaman tidak layu maka lakukan Penanaman di sore hari.
Penyiraman
Lakukan penyiraman secara intensif sampai tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan, jika tidak ada hujan maka lakukan penyiraman sehari sekali bisa sore ataupun pagi, tidak diperbolehkan menyiram pada siang hari.
Pemupukan
Lakukan pemupukan kedua /susulan pada umur tanam 2 minggu setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburi di sekeliling tanaman dengan dosis 2 gram pertanaman/polybag, kemudian langsung disiram sampai basah. Pemupukan juga dapat dilakukan dengan cara kocor dengan dosis pupuk 1 kg NPK, air 100 liter untuk 500 tanaman atau 2 gram /200 ml/tanaman dengan jadwal pemupukan 7 hari sekali dan dilakukan sampai mendekati panen.
Pengendalian OPT
Kutu daun merupakan hama yang paling sering menyerang tanaman seledri yang memiliki sifat mengisap cairan seledri sehingga daunnya yang terserang berwarna kuning sampai kecoklatan. Jika hal ini dibiarkan maka tanaman akan mati.
Cara pengendalinya dapat menggunakan insektisida, jika tanaman terserang tungau maka gunakan akarisida, untuk mengendalikan bercak daun yang disebabkan oleh jamur maka gunakanlah fungisida.
Pemanenan
Panen dilakukan pada umur tanaman mencapai 90-120 hari sejak tanam dan bisa juga dipanen setelah tanaman berumur 6 minggu. Bila tanaman terlambat dipanen maka tangkai daunya akan pecah-pecah. Cara memanen potong tanaman seledri mulai dari akarnya. (Red)