Site icon BANTEN AKTUAL

Cerita Luhut Bertemu Trump di Gedung Putih Hingga “Oleh-oleh” Rp 28,2 Triliun

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (17/12/2020) (Dokumentasi Gedung Putih AS).

Bantenaktual.com, -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menceritakan pengalamannya ketika menyambangi AS pada pekan lalu, tepatnya tanggal 15 hingga 19 Oktober.

Melalui akun resmi Instagram-nya, Luhut mengaku tidak pernah membayangkan dirinya berada di Istana Kepresidenan AS atau yang lebih dikenal dengan Gedung Putih selama hampir 6 jam.
“Dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office,” katanya melalui akun @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (24/11/2020).

Pada saat kunjungannya ke Gedung Putih, Luhut yang bertandang sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo, disambut langsung oleh Presiden AS Donald Trump.

“Tujuan utama saya ke Amerika ialah menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi terhadap Presiden Trump yang telah memperpanjang GSP (Generalized System of Preference) kepada kita sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Luhut pun membeberkan keberhasilannya menggaet investasi senilai 2 miliar dollar AS atau setara Rp 28,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS) dari United States International Development Finance Corporation (IDFC).

Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari ubungan erat antara dirinya dengan menantu Trump, Jared Kushner, dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabenenya adalah tangan kanan Presiden Trump.
Karena kedekatan tersebut lah, Luhut menyebutkan “Letter Of Interest” investasi sebesar 2 miliar dollar AS dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu.

“Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air,” ujarnya.

Luhut menekankan, pemerintah akan menjaga hubungan baik dengan negara yang dinilai mampu medukung kepentingan nasional.
“Begitu pula dengan Amerika Serikat,” ucapnya.

Editor : Rul/min
Sumber : Kompas.com

Exit mobile version