Bantenaktual.com, CILEGON – DPRD Kota Cilegon tengah menyoroti RAPBD 2025.
Bagaimana tidak, RAPBD 2025 Pemkot Cilegon dinilai banyak penurunan dibanding APBD 2024.
Dimulai dari target PAD yang diproyeksi turun dari tahun sebelumnya, hingga tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus alias DAK nol rupiah.
Ini terkuak dalam Rapat Paripurna Pandangan Fraksi terhadap RAPBD Kota Cilegon 2025 pada Senin 21 Oktober 2025.
Fraksi Golkar mempertanyakan proyeksi PAD sebesar Rp1,1 triliun pada RAPBD 2025, padahal pada APBD 2024 target PAD sebesar Rp2,2 triliun.
“Kami mempertanyakan kepada saudara Walikota, asumsi dasar apa menurunnya target pendapatan tersebut,” kata Hidayatullah, anggota Fraksi Golkar, saat membacakan pandangan fraksi.
Hidayatullah juga mempertanyakan terkait DAK fisik yang diproyeksikan nol rupiah.
Ini menurut Fraksi Golkar dan sejumlah fraksi lain kontradiktif dengan keterbutuhan Kota Cilegon terhadap pembangunan fisik tahun depan.
“Cilegon masih banyak jalan-jalan rusak yang harus dijadikan atensi,” jelasnya.
Terkait hal ini, Pjs Walikota Cilegon Nana Supiana mengatakan, penurunan PAD pada RAPBD 2025 terdapat pada terget BPHTB.
Dimana target PAD Kota Cilegon 2024 lebih besar karena adanya potensi BPHTB dari jual beli tanah dan bangunan PT Krakatau Steel.
“2024 ini ada potensi BPHTB dari Krakatau Steel yang cukup tinggi, sementara di 2025 tidak ada. Itu yang mempengaruhi target PAD 2024 lebih tinggi,” jelasnya.
Sementara terkait target DAK fisik nol rupiah, itu karena pihaknya belum berkonsolidasi dengan pemerintah pusat.
Menurut Nana, hal ini akan segera disesuaikan mengingat pemerintah pusat telah menerbitkan Perpres terkait APBN 2025.
“Kami akan segera melakukan penyesuaian,” katanya. (red)