Site icon BANTEN AKTUAL

Jarang Diketahui, Ini Manfaat Daun Seledri Untuk Kesehatan

Daun Seledri

Bantenaktual.com, -Seledri merupakan sayuran yang termasuk bagian famili Apiaceae, yaitu wortel. Sayuran ini memiliki tangkai yang renyah dan bisa dipilih sebagai camilan rendah kalori. Menariknya lagi, seledri juga memberikan berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh.

Berbagai manfaat yang berasal dari sayuran ini terjadi karena kandungan nutrisi yang sangat beragam di dalamnya. Untuk itu, tidak ada salahnya simak ulasan mengenai kandungan nutrisi serta manfaatnya untuk kesehatan!

Seledri memiliki berbagai kandungan zat gizi mikro yang menjadikannya layak untuk dikonsumsi.

Berikut berbagai kandungan nutrisi dalam 40 gram seledri:

• Kalori: 5,6.
• Lemak: 0,1 gram.
• Sodium: 32 gram.
• Karbohidrat: 1,2 gram.
• Serat: 0,6 gram.
• Gula: 0,5 gram.
• Protein: 0,3 gram.
• Potasium: 104 miligram.
• Sodium: 32 miligram.
• Fosfor: 9,6 miligram.
• Vitamin A: 8,8 mikrogram.
• Folat: 14,4 mikrogram.
• Vitamin K: 11,7 mikrogram.
• Nutrisi dalam seledri memiliki beragam manfaat kesehatan bagi tubuh. Namun, bagaimanapun, nutrisi tersebut hanya dalam jumlah yang relatif kecil.

Seledri termasuk salah satu camilan sehat karena merupakan sumber serat yang baik untuk dikonsumsi. Selain itu, seledri mengandung vitamin A, C, dan K, folat, mineral esensial dan lebih dari selusin antioksidan.

Dengan kata lain, hanya mengonsumsi seledri saja tidak cukup untuk memenuhi gizi tubuh.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (28/8/23) berikut manfaat seledri untuk kesehatan yang harus diketahui, di antaranya:

Seledri sarat akan antioksidan dan kandungan flavonoid seperti apigenin dan luteolin, vitamin C serta lunularin dan bergapten. Kandungan tersebut membantu mencegah munculnya stres oksidatif yang berdampak pada kanker.

Apigenin merupakan agen kemopreventif yang bersifat karsinogenik untuk menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, kandungan tersebut juga dapat melakukan autophagy yakni proses untuk menghilangkan sel-sel disfungsional dalam tubuh.

Seledri kaya dengan fitokimia yang dikenal sebagai phthalides. Senyawa tersebut dianggap mengendurkan jaringan dinding arteri untuk meningkatkan aliran darah yang sehat.

Peningkatan aliran darah dapat menurunkan tekanan darah. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian di mana peserta yang mengikutinya mengonsumsi ekstrak biji seledri dan mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji seledri dikenal sebagai L-3-n-butylphthalide yang dapat meningkatkan kognisi dan memori. Ekstrak tersebut berperan dalam mengobati Alzheimer dan mencegahnya berkembang sejak awal.

Selain itu, penelitian di Universitas Jinan di Cina menemukan hubungan antara luteolin atau flavonoid yang ditemukan dalam seledri dengan penurunan tingkat kehilangan memori terkait usia. Luteolin menenangkan peradangan otak dan membantu pengobatan peradangan saraf sehingga dapat mengurangi risiko neurodegenerasi.

Manfaat daun seledri yang bersifat anti-inflamasi dapat menurunkan peradangan. Hal tersebut didukung oleh studi Harbin Medical Unversity di Cina yang menemukan seledri sebagai sumber flavonol yang penting.

Selain itu, studi di Ohio State University juga menemukan bahwa jus atau ekstrak seledri dapat mengurangi aktivitas protein tertentu yang terkait dengan peradangan. Seledri juga mengandung senyawa luteolin yang berfungsi mencegah peradangan di sel otak. Penelitian Universitas King Saud di Riyadh yang dilakukan pada tikus menunjukkan jika seledri dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori atau bakteri penyebab gastritis atau radang selaput perut.

Pada pengobatan tradisional, seledri diberikan sebagai obat anti-hipertensi khususnya menjaga kesehatan jantung. Hal itu didukung oleh penelitian yang dilakukan di Irak.

Seledri yang tinggi polifenol memiliki sifat anti-inflamasi dan kardiovaskular. Meski begitu, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk manfaat yang satu ini.

Seledri dapat meningkatkan kesehatan pencernaan karena kandungan serat alami yang dimilikinya. Nantinya serat larut akan difermentasi oleh bakteri di usus besar.

Proses fermentasi tersebut akan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Seledri juga mengandung serat tidak larut untuk meningkatkan pergerakan usus. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk fungsi seledri yang satu ini.

Seledri mengandung androstenone dan androstenol yang dipercaya dapat merangsang gairah seksual pada wanita. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk khasiat yang satu ini.

Meski demikian, pernah dilakukan penelitian terhadap tikus jantan dan ditemukan jika ekstrak seledri meningkatkan performa seksual. Dosis ditemukan untuk meningkatkan jumlah sperma dan sekresi testosteron pada tikus.

Seledri merupakan sayuran hijau yang rendah kalori dan mengandung serat yang membuat kenyang lebih lama. Kandungan serat tidak larut itulah yang membantu penurunan berat badan. Kandungan air seledri juga cukup tinggi sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, seledri juga dapat mengatur metabolisme lipid. Kamu bisa mengonsumsi seledri dengan sayuran lain yang memiliki kepadatan lebih tinggi.

Meski penelitian masih terbatas untuk khasiat seledri dalam mengobati asma, tetapi sayuran ini dipercaya dapat mengatasinya. Seledri bersifat antijamur dan antibakteri yang berguna untuk pengobatan asma.

Seledri mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Antioksidan dalam seledri juga berperan untuk kekebalan tubuh.

Vitamin C memang dipercaya memiliki fungsi optimal untuk sistem kekebalan tubuh dan pencegahan penyakit. Selain itu vitamin C dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi imunoglobulin dalam darah. (Red)

Exit mobile version