Site icon BANTEN AKTUAL

Lawan Kecanduan Gawai Lewat Permainan Tradisional, Sinar Mas Land Hadirkan KADO KITA, Kampung Dolanan Khatulistiwa

Sinar Mas Land menghadirkan program Kampung Dolanan Khatulistiwa (KADO KITA) yang berlokasi di Kampung Dadap, Rawa Buntu, Tangerang Selatan. KADO KITA terbuka untuk umum di mana pengunjung bisa datang setiap hari pada jam operasional pukul 08.00 - 16.00 WIB. Tak kurang dari 20 jenis permainan tradisional tersedia, di antaranya adalah egrang, gasing, holahop, panahan, ular tangga jumbo, bakiak panjang, congklak, lompat bambu, dan beragam jenis mainan lain yang dapat memperkuat karakter positif anak.

Bantenaktual.com, Tangerang – Penelitian State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI menunjukkan warga Indonesia menjadi pengguna paling lama di dunia yang menghabiskan waktu dengan smartphone dan tablet pada 2023, yakni lebih dari 6 jam setiap hari. Sementara Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan, lebih dari sepertiga anak usia dini di Indonesia sudah biasa menggunakan gawai dan mengakses internet, bahkan dalam sejumlah kasus sudah pada tahap kecanduan gawai. Untuk melawan ketergantungan pada gawai sekaligus melestarikan budaya Indonesia melalui permainan tradisional, Sinar Mas Land menghadirkan program Kampung Dolanan Khatulistiwa (KADO KITA).

KADO KITA dilaksanakan bersama warga pegiat komunitas “Mpok Wati” (Kelompok Wanita Tangguh dan Berseri) yang berlokasi di Kampung Dadap, Rawa Buntu, Tangerang Selatan. KADO KITA terbuka untuk umum di mana pengunjung bisa datang setiap hari pada jam operasional pukul 08.00 – 16.00 WIB. Tak kurang dari 20 jenis permainan tradisional tersedia, di antaranya adalah egrang, gasing, holahop, panahan, ular tangga jumbo, bakiak panjang, congklak, lompat bambu, dan beragam jenis mainan lain yang dapat memperkuat karakter positif anak.

Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan berkunjung ke Kampung Dolanan Khatulistiwa dan menjajal permainan tradisional egrang bersama warga Kampung Dadap, Rawa Buntu, Tangerang Selatan pada 26 Mei 2024.

Wakil Walikota Kota Tangerang Selatan H. Pilar Saga Ichsan, S.T bersama jajarannya yang berkunjung ke Kampung Dadap, Rawa Buntu Serpong pada 26 Mei 2024 menyatakan, “Saya mengapresiasi Sinar Mas Land yang telah menghadirkan KADO KITA di Kota Tangerang Selatan. Kita tahu bahwa permainan tradisional dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyenangkan. Di tengah gempuran teknologi dan maraknya kasus anak kecanduan gawai, permainan tradisional juga dapat mendorong anak untuk bergerak, menyusun strategi, bekerja sama, dan berempati terhadap sesama. Semoga kehadiran konsep tematik Kampung Dadap dapat menginspirasi kampung lain di Tangerang Selatan untuk mengembangkan kawasannya sebagai destinasi wisata unggulan.”

Dony Martadisata, Managing Director President Office Sinar Mas Land menambahkan, “Mengusung tagline ‘Bermain Gembira, Belajar Budaya’, kehadiran Kampung Dolanan Khatulistiwa ini diharapkan membawa kegembiraan sekaligus melestarikan budaya permainan tradisional. Kehadiran KADO KITA merupakan salah satu upaya Sinar Mas Land untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan perusahaan. Tidak hanya sarat nilai edukasi, kehadirannya melengkapi beragam program bina kampung yang dilaksanakan di Kampung Dadap, seperti pelatihan pertanian dan UMKM hingga penghijauan lingkungan”.

Sinar Mas Land menghadirkan program Kampung Dolanan Khatulistiwa (KADO KITA) yang berlokasi di Kampung Dadap, Rawa Buntu, Tangerang Selatan. KADO KITA terbuka untuk umum di mana pengunjung bisa datang setiap hari pada jam operasional pukul 08.00 – 16.00 WIB. Tak kurang dari 20 jenis permainan tradisional tersedia, di antaranya adalah egrang, gasing, holahop, panahan, ular tangga jumbo, bakiak panjang, congklak, lompat bambu, dan beragam jenis mainan lain yang dapat memperkuat karakter positif anak.

Selain KADO KITA, Sinar Mas Land melalui program Corporate Social Responsbility juga menghadirkan Taman Edukasi Kampung Dadap yang merupakan wadah dalam penghijauan lingkungan yang bertujuan untuk menata dan mewujudkan permukiman dengan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Dengan edukasi dan pendampingan secara intensif diberikan kepada warga masyarakat, warga didorong untuk menjadi pelaku sekaligus penggerak bagi pemberdayaan lingkungan di kampungnya sendiri. (Red)

Exit mobile version