Bantenaktual.com, – Indeks utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri perdagangan dengan beragam pada penutupan Jumat (3/9/2021) waktu setempat.
Saham teknologi, seperti ditulis Bisnis.com mengutip data Bloomberg, Sabtu (4/9/2021), menguat yang membawa Nasdaq melonjak ke level rekor baru.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 48,20 poin atau 0,14 persen menjadi menetap di 35.312,53 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 1,41 poin atau 0,03 persen menjadi berakhir di 4.524,09 poin dan indeks Komposit Nasdaq bertambah 50,15 poin atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 1.309,38 poin.
Saham-sama teknologi, yang cenderung mendapat keuntungan dari lingkungan suku bunga rendah, berakhir lebih tinggi. Apple Inc naik 0,4 persen ke penutupan tertinggi kedua, dan Facebook Inc, Amazon.com Inc dan pemilik Google Alphabet Inc semuanya naik antara 0,2 persen hingga 0,7 persen.
Ini lantaran pertumbuhan pendapatan yang kuat, pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dan Federal Reserve yang masih akomodatif membantu mengimbangi kekhawatiran baru atas penyebaran Covid-19 varian Delta.
Kendati demikian, Nasdaq mengungguli dengan kenaikan bulanan sebesar 4 persen pada Agustus, dengan investor menumpuk saham-saham teknologi yang punya potensi pertumbuhan kinerja berkat faktor bekerja dari rumah.
Pada September ini, investor disebut memasuki bulan yang lebih menantang secara historis. Sebab, September biasanya merupakan bulan terburuk untuk saham, menurut analisis dari LPL Financial.
Apalagi, pasar saham mengendarai momentum dari kenaikan beruntun tujuh bulan. Ini menjadi periode yang sangat panjang tanpa kemunduran, mengingat S&P 500 belum mengalami koreksi 5 persen sejak Oktober 2020.
“Saya pikir mungkin kenaikan bisa terbatas di sini sampai akhir tahun, jadi saya pikir perlu duduk dan mengevaluasi kembali untuk melihat potensi penurunan,” kata Michelle Connell, Pemilik Portia Capital Management kepada Yahoo Finance seperti ditulis Bisnis.com.
Analis saham lain juga masih optimistis tapi juga hati-hati mengenai pergerakan pasar saham AS ke depan.
Pihaknya menganggap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembukaan kembali perdagangan akan terus berlanjut.
“Apa yang kami lihat adalah hal-hal yang lebih berorientasi pada nilai, dan khususnya di mana ada komponen pendapatan melalui dividen, karena itu cenderung meredam volatilitas,” kata Cliff Corso, Presiden dan Kepala Investasi Advisors Asset Management. (Cep/red)