Cilegon, Bantenaktual.com — Hujan yang mengguyur Kota Cilegon sejak Senin sore (29/2) hingga Selasa (1/3) pagi hari membuat kali Ciberko meluap. Dampaknya, sebanyak 200 kepala keluarga di Lingkungan Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber terdampak banjir.
Mendapat laporan warga, Walikota Cilegon Helldy Agustian turun tangan. Ia meninjau banjir bersama rombongan di Lingkungan Sambirata dengan mengenakan jas hujan orange dan sepatu bot. Adapun, ketinggian air yang meredam jalan hingga masuk ke rumah warga setinggi 60 centimeter.
Pantauan Banten Aktual, rombongan walikota meninjau langsung kondisi sungai Ciberko pada pukul 11.45 WIB. Helldy sesekali menyapa warga dan berdiskusi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Nikmatullah.
“Kita mengunjungi daerah Cibeber yang tergenang banjir ini, agar kita tahu asal usul air munculnya dari mana dan seperti apa kronologinya, kurang lebih tadi air tingginya setengah meter,” katanya kepada awak media saat meninjau di tempat banjir Selasa, (01/03/2022).
Sembari menyapa warga, Helldy pun meminta maaf kepada warga karena banjir. Ia mengungkapkan, bencana banjir terjadi karena kondisi alam yang tidak bisa dihindari. Tak hanya sekedar menyapa warga, rombongan walikota membagikan paket sembako berupa mie instan dan kebutuhan makanan lainnya. Adapun, rencana ke depan, pemerintah daerah akan melakukan normalisasi Kali Ciberko agar tidak kembali meluap saat masuk musim penghujan.
“Kami mohon maaf, ini adalah musibah dari alam. Kami baru mendapat laporan dari daerah cibeber saja belum dapat laporan dari daerah Kota Cilegon yang lain. Kita melihat banyak rumah kontrakan yang tergenang air banjir kurang lebih 10 kontrakan. Nanti kita akan lakukan pengerukan kali agar tidak lagi meluap,” jelasnya.
Sementara Plt Kepala BPBD Kota Cilegon Nikmatullah mengungkapkan, banjir terpantau di Kecamatan Ciwandan, Pulomerak, Grogol dan Cibeber. Adapun, kecamatan lain belum adanya laporan banjir.
“Banjir di Cibeber disebabkan air dari Kali Ciberko yang meluap ke atas, untuk saat ini tidak ada masyarakat yang dievakuasi hanya ada 200 KK yang terdampak banjir,” pungkasnya. (Sobirin/Red)