Bantenaktual.com, Jakarta – Polri menerjunkan sebanyak 3.000 personelnya untuk mengamankan jalannya KTT G20 yang bakal digelar di Bali pada 15-16 November 2022.
“Pengamanan ada 3.000 personel,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Dedi menjelaskan, 1.500 personel akan terlibat langsung dalam pengamanan seluruh rangkaian G20. Sementara 1.500 personel lainnya disiapkan untuk menghadapi situasi kontingensi, seperti terjadinya bencana alam hingga gangguan kamtibmas yang eskalasinya tinggi.
Sekedar informasi, Polri pada hari ini menggelar apel kesiapan pengamanan Presiden G20 di halaman Gedung Divisi Humas Mabes Polri. Apel ini yakni dalam rangka mengecek kesiapsiagaan personel dan sarana prasarana atau peralatan yang digunakan.
Rekayasa Lalu Lintas di KTT G20
Sebelumnya, Polri juga telah menggelar rapat terkait manajemen rekayasa lalu lintas dan pengaturan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai menjelang pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022 mendatang.
Polri telah melakukan berbagai persiapan diantaranya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono telah melakukan peninjauan venue Presidensi G20 di GWK Festival Park dan Posko BKO Korlantas Tragia.
Polri juga menerima kunjungan delegasi home security group home office United Kingdom (UK) atau Badan Keamanan Dalam Negeri (Kemendagri) Inggris di ruang kerja Wakapolda Bali.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol Firman Shantyabudi sebelumnya mengimbau agar masyarakat sekitar lokasi KTT G20 di Bali tidak memarkirkan kendaraan di pinggi jalan pada saat tanggal-tanggal tertentu.
Firman menjelaskan, beberapa hal yang menonjol yang mungkin dihadapi yaitu ada beberapa ruas jalan yang tidak cukup lebar di Bali.
“Bagaimana masyarakat ikut menyiapkan kegiatan ini dengan para pemilik kendaraan tidak memarkirkan kendaraan yang ada di pinggir jalan,” kata Firman, Selasa (27/9/2022).
Menurut Firman, dalam pengamanan G20 pihaknya akan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah guna melancarkan lalu lintas selama kegiatan KTT G20.
Ruas jalan di Bali juga tidak mungkin dilakukan secara dua lajur berlawanan langsung, sehingga berpotensi akan diberlakukan sistem buka-tutup sementara. (Red)