Bantenaktual.com, Tangerang – Proyek kota mandiri besutan Agung Podomoro Land, Kota Podomoro Tenjo kian menunjukkan kiprahnya sebagai kawasan Grand Transit Oriented Development (TOD) dengan menambah layanan konektivitas yakni Stasiun Ekstensi Tigaraksa-Tenjo dan Flyover Tenjo.
Direktur Utama Agung Podomoro Land Bacelius Ruru menerangkan kawasan Grand TOD dibangun di atas lahan 2,2 hektar yang akan terintegrasi dengan Stasiun Tigaraksa-Tenjo.
“Kami melihat penerapan TOD menjadi prioritas untuk mengoptimalkan penggunaan transportasi umum seperti kereta api sehingga dapat mewujudkan kota yang produktif efisien dan berkelanjutan,” kata Bacelius Ruru di Kota Podomoro Tenjo, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/10/2022).
Adapun pencanangan pembangunan keduanya dilakukan lewat skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Agung Podomoro Land.
Nantinya, dari stasiun ekstensi di Grand TOD Kota Podomoro Tenjo hanya perlu waktu 40 menit ke Jakarta. Untuk diketahui, kawasan TOD akan dilengkapi dengan konektivitas lainnya seperti shuttle bus dan fly over untuk akses ke gerbang Cileles dan Tol Serpong Balaraja.
Sementara itu, pembangunan fly over dilakukan dengan panjang 254 meter dengan ketinggian sekitar 7 meter yang akan menghubungkan arah dari Tenjo ke Singabangsa dan sebaliknya.
“Situasi ini akan memberikan kemudahan akaes bagi penghuni Kota Podomoro Tenjo dalam melakukan kegiatan sehari-hari, mobilisasi kereta yang terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya seperti transjakarta, dan lain-lain” ujarnya.
Bacelius optimis dengan kehadiran Grand TOD di Kota Podomoro Tenjo nantinya dapat menciptakan efek berganda secara ekonomi dan sosial dan juga dapat meningkatkan nilai investasi properti di wilayah Tenjo, Kab. Bogor, Jawa Barat.
“Dimulainya pada ground breaking sekarang, tapi diperkirakan akan kita selesaikan konstruksinya 1 tahun, berarti tahun depan kita minta menhub peresmian lagi,” tegasnya.
Di samping itu, kegiatan pencanangan pembangunan Stasiun Ekstensi dan fly over Tenjo yang dihadiri langsung oleh Menhub Budi Karya Sumadi ini menjadi simbol upaya pemerintah untuk bersinergi dengan skema KPBU alias tidak menggunakan APBN dalam pembangunan.
“Hari ini 3 visi misi presiden dijalankan yaitu memastikan konektivitas maysarakat dengan baik sehingga memudahkan jangkauan aksesibilitas dari rumah sampai ke kota atau tempat kerja. Kedua, mengupayakan KPBU ataupun tidak menggunakan APBN tapi penggunaan dana-dana swasta,” jelasnya.
Adapun yang ketiga yaitu penggunaan angkutan massal menjadi inisiasi pemerintah untuk memberikan suatu manfaat bagi lingkungan. (Dens/red).