Bantenaktual.com, Tangerang – Fenomena perang sarung menjelang sahur kerap muncul di bulan suci Ramadan. Entah siapa dan darimana asal muasalnya, perang sarung seakan terjadi serempak di beberapa kota di Indonesia. Sarung yang berisikan batu itu digunakan untuk perang atau tawuran antar remaja.
Atas fenomena ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berupaya meningkatkan pengawasan 24 jam sepanjang Ramadan. Terkhusus jam rawan yaitu menjelang sahur, di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi kerawanan ketertiban umum.
“Ada ratusan personil Satpol PP yang dikerahkan sepanjang Ramadan ini. Selain melakukan pengawasan terkait jam buka tutup rumah makan, pusat hiburan seperti spa, biliar dan karaoke yang tutup total. Satpol PP juga meningkatkan pengawasan terkait potensi tawuran dan petasan,” ungkap Wawan Fauzi, Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Minggu (26/3/23).
Kata Wawan, dalam hal pengawasan perang sarung, tawuran, petasan atau tindak kriminal lainnya Satpol PP Kota Tangerang berkolaborasi dengan jajaran Polres Metro Tangerang Kota dan Kodim 0506. Karena memang, semua pergerakan yang mengundang kerawanan ketertiban umum, petugas tidak akan tinggal diam untuk mengambil tindakan, sesuai aturan yang ada.
“Dalam hal ini, pastinya petugas mengambil tindakan preventif lebih dulu, bagaimana pengendalian sosial dengan bentuk pencegahan terhadap adanya gangguan. Jika sudah ditemukan tindakan kriminal yang lebih membahayakan, baru akan dilakukan tindakan yang lebih tegas oleh petugas berwenang,” katanya.
Ia pun mengimbau, seluruh orangtua di Kota Tangerang untuk ikut andil dalam melakukan pengawasan aktivitas putra putrinya sepanjang bulan Ramadan. “Tidak membiarkan anak keluar diwaktu yang bukan waktu bermain, terlebih saat menjelang sahur. Pastikan selalu mengetahui aktivitas atau gerak-gerik bermain anak,” imbaunya. (Red)