Bantenaktual.com, – Insomnia adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya kesulitan atau tidak dapat tidur dengan baik walaupun memiliki waktu luang. Insomnia dapat memengaruhi kesehatan fisik dan suasana hati. Hal ini tentu dapat mengakibatkan kualitas hidup dan rutinitas sehari-hari menjadi tidak optimal.
Walaupun sama-sama mengakibatkan kurang tidur, kebiasaan begadang dan insomnia adalah dua kondisi yang berbeda. Begadang merupakan kebiasaan yang umumnya didorong atas kemauan sendiri dan hanya membuat seseorang memiliki jam tidur tidak teratur. Sedangkan insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup dalam satu hari.
Pahami gangguan insomnia selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu Insomnia?
Sebenarnya, apa itu insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya kesulitan untuk tidur. Penderita insomnia juga seringkali terbangun di tengah malam dan tidak dapat tidur kembali.
Insomnia dapat mengakibatkan penderitanya tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Hal tersebut bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental, seperti mudah merasa lelah, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, gangguan kecemasan (anxiety disorder), dan lain sebagainya.
Insomnia terbagi menjadi 2 jenis, yaitu insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut merupakan gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu pendek, yakni hanya terjadi selama beberapa hari atau minggu. Di sisi lain, insomnia kronis adalah gangguan yang menyebabkan seseorang kesulitan tidur dalam jangka waktu panjang, bisa berbulan-bulan dan bersifat kambuhan.
Penyebab Insomnia
Penyebab insomnia sangat beragam, mulai dari masalah mental hingga kondisi medis tertentu. Penyebab tersebut juga berbeda-beda berdasarkan jenis insomnia yang diderita.
Penyebab insomnia akut yaitu:
- Beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti pindah ke rumah baru.
- Stres karena pekerjaan.
- Jet lag, yaitu gangguan tidur yang dikarenakan bepergian ke daerah dengan zona waktu berbeda.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat asma, atau obat tekanan darah.
- Konsumsi kafein, nikotin, dan alkohol berlebih.
- Konsumsi makanan berlebih sebelum tidur yang menyebabkan tubuh terasa tidak nyaman saat berbaring.
Sementara itu, penyebab insomnia kronis yaitu:
- Gangguan mental, seperti post traumatic stress disorder (PTSD), gangguan kecemasan, depresi, dan lain sebagainya.
- Kondisi medis tertentu, seperti asma, penyakit parkinson, GERD, kanker, penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi dan lain sebagainya.
- Menderita gangguan tidur lain, seperti sleep apnea.
- Kebiasaan menonton televisi atau bekerja di tempat tidur.
- Menggunakan ponsel sebelum tidur.
Faktor Risiko Insomnia
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko insomnia adalah sebagai berikut:
- Berjenis kelamin wanita. Hal ini dikarenakan wanita sering mengalami perubahan hormonal, terutama ketika memasuki siklus menstruasi atau menopause, sehingga berdampak pada siklus tidur.
- Berusia 60 tahun ke atas. Risiko insomnia dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Memiliki pekerjaan yang menerapkan sistem shift.
- Memiliki rutinitas dengan tingkat stres tinggi.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas atau berat badan berlebih, dan lain sebagainya.
Gejala Insomnia
Gejala utama dari insomnia adalah kesulitan untuk tidur di malam hari. Selain itu, gejala umum dari insomnia adalah sebagai berikut:
- Mudah merasa lelah dan sulit berkonsentrasi saat melakukan aktivitas di siang hari.
- Mudah terbangun di malam hari dan tidak dapat tidur kembali.
- Perubahan emosional.
- Mengantuk di siang hari namun tidak bisa tidur.
- Daya ingat menurun.
- Gairah seks menurun.
Seperti dilansir dari pmjnews, Rabu (4/10/23), berikut cara mengobati insomnia untuk bisa tidur nyenyak.
- Pijat
Terapi pijat bermanfaat bagi penderita insomnia , bisa meningkatkan kualitas tidur dan disfungsi pada siang hari. Ini juga dapat mengurangi perasaan sakit, kecemasan, dan depresi.
Meskipun pijat umumnya aman, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu, jika memiliki masalah kesehatan khusus yang dapat menghambat manfaatnya.
- Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan mood, memberi lebih banyak energi, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan kualitas tidur.
Peserta dalam Studi 2015 berolahraga setidaknya 150 menit per minggu selama enam bulan. Selama waktu ini, para peneliti menemukan bahwa seseorang mengalami gejala insomnia yang jauh lebih sedikit.
- Yoga
Yoga dipercaya memiliki efek positif pada kualitas tidur. Olahraga ini sama dengan meditasi, di mana dapat mengurangi stres, meningkatkan fungsi fisik, dan meningkatkan fokus mental.
Pilih gaya yang lebih berfokus pada meditasi bergerak, atau latihan pernapasan sebagai lawan dari gerakan fisik yang sulit. Gerakan lambat dan terkontrol memungkinkan Anda untuk tetap hadir dan fokus. Yin dan yoga restoratif adalah pilihan tepat.
Upayakan untuk melakukan beberapa sesi lebih lama setiap minggu, dan setidaknya 20 menit latihan mandiri setiap hari. Melakukan postur tubuh sebelum tidur dapat membantu Anda untuk rileks dan melepas lelah.
- Stop Overthinking
Salah satu penyebab orang sering begadang atau insomnia adalah kerap overthinking, yakni terlalu banyak hal-hal yang dipikirkan padahal itu belum tentu menjadi kenyataan.
Orang yang sering overthinking akan mengganggu ketenangan Anda, khususnya saat akan beristirahat. Maka dari itu hilangkan dulu pemikiran dan prasangka-prasangka negatif yang terlintas di pikiran.
Cobalah tenang, berusaha tetap berpikir positif dan percaya apa yang Anda khawatirkan sebenarnya tidak akan terjadi.
- Hindari Bekerja di Tempat Tidur
Sebelum tidur, usahakan hindari bekerja di tempat tidur agar pikiran Anda bisa lebih rileks. Selain itu, hindari pula penggunaan peralatan elektronik, seperti TV dan telepon genggam saat akan menjelang tidur.
Hal ini dapat menjadikan tidur lebih nyenyak, berkualitas. Disarankan juga Anda sebaiknya mematikan lampu tidur di kamar saat akan tidur.