Apa yang Membuat Kata Ini Berbeda Makna, ”Lomba” dan ”Tanding”?

Kata lomba dan tanding memiliki makna berbeda. Apa makna masing-masing dan bagaimana pemakaiannya dalam kalimat?

Bantenaktual.com, – Banyak pengguna bahasa yang masih belum tepat menggunakan kata ”tanding” dan ”lomba”. Apa sebetulnya yang membuat kata ini berbeda makna?

Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 (PON) berlangsung sejak 2 Oktober dan akan berakhir pada 15 Oktober mendatang. Seperti pesta olahraga lainnya, PON Papua pun menyelenggarakan pertandingan dan perlombaan sejumlah cabang olahraga.

Yang menarik dari setiap perhelatan olahraga, muncul banyak atlet baru dan rekor baru. Keduanya (atlet dan rekor baru) menjadi modal bagi pengurus olahraga untuk mengoptimalkan potensi mereka agar bisa berbicara di kontes yang lebih tinggi, misalnya SEA Games atau Asian Games.

Yang luput dari perhelatan cabang olahraga biasanya terkait istilah yang digunakan. Baik panitia maupun pers yang meliput acara kerap tertukar-tukar dalam penggunaan tanding (pertandingan) dan lomba (perlombaan).

Berikut beberapa contohnya.

1. Pertandingan menembak pada PON Papua berlangsung di Lapangan Tembak Silas Papare wilayah AURI, Sentani, Jayapura, Kamis (7/10/2021).

2. Pertandingan final angkat besi PON Papua akan berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Jumat (8/10/2021).

3. Atlet catur Sumatera Barat Ruby Tamono gagal meraih medali pada perlombaan catur kilat perseorangan putra PON XX Papua di Hotel Swiss Bell, Merauke.

Tiga contoh itu menunjukkan adanya ketidaktepatan penggunaan kata tanding (pertandingan) dan lomba (perlombaan). Ketidaktepatan ini bisa saja disebabkan penulis berita belum menyadari adanya perbedaan di antara kedua kata tersebut.

Yang jadi pembeda

Menurut kamus yang menjadi rujukan pengguna bahasa Indonesia, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia, kedua kata tersebut berbeda maknanya. Memang, jika kita membaca arti kedua kata tersebut di KBBI, dibutuhkan kecermatan untuk mengerti perbedaannya.

Lomba bermakna (1) adu kecepatan (berlari, berenang, dan sebagainya) dan (2) adu keterampilan/ketangkasan. Adapun perlombaan bermakna (1) kegiatan mengadu kecepatan (keterampilan, ketangkasan, kepandaian, dan sebagainya) dan (2) tempat berlomba.

Tanding bermakna (1) yang seimbang; yang sebanding dan (2) satu lawan satu. Adapun pertandingan bermakna (1) perlombaan dalam olahraga yang menghadapkan dua pemain (atau regu) untuk bertanding dan (2) persaingan; perbandingan.

Kedua kata tersebut memang mirip maknanya sehingga agak sulit membedakannya. Jika dilihat dari para pelakunya, misalnya, baik tanding (pertandingan) maupun lomba (perlombaan) bisa terdiri atas satu pelaku (perseorangan), bisa terdiri atas lebih dari satu pelaku (kelompok/regu).

Akan halnya yang dipertandingkan atau diperlombakan, kedua kata ini mempertandingkan atau memperlombakan hal yang sama, yakni olahraga yang mengandung unsur kecepatan, keterampilan, ketangkasan, kepandaian, dan sebagainya.

Dalam olahraga (perlombaan) balap mobil, misalnya, selain harus membawa mobilnya melesat cepat, pelakunya (pebalapnya) juga harus terampil, tangkas, dan pandai dalam hal lain. Umpamanya saja terampil, tangkas, dan pandai membaca situasi dan taktik lawan.

Hal ini pun berlaku pada olahraga (pertandingan) bulu tangkis, umpamanya. Pebulu tangkis harus cepat, terampil, tangkas, dan pandai dalam menghadapi lawan. Tujuan akhirnya ialah meraih kemenangan.

Satu hal yang membuat kedua kata tersebut berbeda ialah kata tanding (pertandingan) mengandung makna ’berhadapan’ (yang dalam KBBI disebut ”satu lawan satu”). Sementara pada kata lomba (perlombaan), makna ’berhadapan’ ini tidak ada.

Jadi, jika kita lihat lagi contoh di atas, cabang olahraga menembak dan angkat besi lebih tepat dipasangkan dengan lomba (perlombaan), bukan tanding (pertandingan).

Bayangkan, misalnya, jika kata tanding (pertandingan) dipasangkan dengan menembak, yang terjadi adalah para pelakunya baku tembak. Sebab, kata tanding (pertandingan) mengandung makna menghadapkan para pelakunya, satu lawan satu, kelompok lawan kelompok.

Adapun cabang olahraga catur lebih tepat dipasangkan dengan tanding (pertandingan). Dalam pertandingan normal, pelaku (pecatur) berhadapan satu lawan satu. Sementara dalam pertandingan yang tidak normal (simultan), seorang pecatur bisa berhadapan dengan lebih dari satu lawan. Namun, hakikatnya tetap sama: berhadapan.

Berikut, antara lain, contoh cabang olahraga yang cocok dipasangkan dengan tanding (pertandingan): tinju, gulat, karate, tarung derajat, futsal, bola basket, sepak bola, dan bola voli. Adapun yang cocok dipasangkan dengan lomba, antara lain, ialah balap motor, sepatu roda, layar, golf, memanah, arung jeram, dan panjat tebing.

Agar bahasa kita teratur, penggunanya harus cermat. Keteraturan itu memang bergantung pada pengguna atau penuturnya. Semakin cermat si penutur berbahasa, semakin teratur bahasa kita. Semakin tidak cermat si penutur, semakin tidak teratur pula bahasa kita.

Semua itu bisa dimulai dari hal yang kecil-kecil, seperti cermat menggunakan kata tanding (pertandingan) dan kata lomba (perlombaan). (Kompas.id/Red)