CILEGON, Bantenaktual.com — Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Cilegon PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) bakal memperluas jangkauan pasar. Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan pelabuhan berencana menggandeng swasta untuk menjangkau pangsa pasar yang belum terlayani.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, daerah industri di Banten Utara menjadi pangsa pasar yang bakal digarap. Namun, kata dia, perusahaan tidak akan menambah kapal tugboat baru selama ekspansi pasar.
Jelasnya, menurut Helldy, PT PCM akan menggandeng perusahaan swasta yang sudah memiliki kapal tugboat. Di mana, kolaborasi bakal dilakukan dengan sistem kerjasama operasi (KSO).
“PT PCM akan menggandeng beberapa perusahaan kapal tugboat milik swasta. Ini suatu terobosan untuk mengantisipasi keterbatasan kapal tugboat yang dimiliki dengan tujuan mengembangkan pasar lebih luas terutama di Banten Utara,” jelasnya kepada awak media usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang digelar di ruang rapat Gunung Batur Kantor PT PCM, Kamis (17/2/2022).
Lanjut Helldy, sistem KSO memberikan dampak positif bagi peningkatan laba perusahaan serta penghematan biaya operasional. Sebab, kata dia, dengan sistem tersebut PT PCM tidak lagi dibebankan biaya bahan bakar, pemeliharaan kapal serta gaji awak kapal tugboat.
“Jadi tidak ada biaya untuk pemeliharaan, tidak ada biaya untuk menggajih karyawan, dan tidak ada biaya untuk beli solar kapal tugboat, semuanya ditanggung kepada perusahaan swasta pemilik tugboat. Keuntungan dengan skema KSO pada Januari sudah Rp 2,2 miliar dari target Rp1 miliar per bulan,” jelasnya.
“Rencana kita penambahan 3 kapal tugboat hasil KSO agar tidak ada satu pun biaya tambahan yang dikeluarkan. PT PCM dengan bisnis pola KSO ini tidak akan menggeluarkan biaya apapun, justru dari kerja sama itu, PT PCM tanpa penambahan modal mendapat keuntungan yang lebih besar,” imbuhnya.
Senada, Direktur Utama (Dirut) PT PCM Muhammad Willy mengungkapkan, penambahan pelayanan kapal tugboat hasil sistem bisnis KSO belum dilakukan sebelumnya.
“Kita kerjasama dengan swasta saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme. PT. PCM yang mempunyai izin dipelabuhan sedangkan perusahaan swasta tersebut yang memiliki kapal. Selama ini kita banyak kapal tongkang yang bersandar di Banten Bagian Utara belum sepenuhnya terlayani. PT. PCM punya izin dan perusahaan swasta memiliki tugboat namun tidak memiliki izin pelayanan pemanduan tugboat. Di sana, kolaborasi KSO itu terjalin,” pungkasnya. (Sobirin/redaksi)