Bantenaktual.com, Tangerang -Profesi sebagai barista masih melekat oleh kaum adam, masih sedikit kaum hawa yang melirik profesi sebagai barista.
Namun Sery Damayanti mendobrak dirinya untuk memasuki dunia barista. Sebab, ini menjadi tantangan bagi dirinya untuk memberikan performa terbaik dalam dunia barista.
Cey, begitulah sapaannya. Ia terjun dalam dunia perkopian sebagai barista sudah setahun lebih. Awal mula tertarik sebagai barista, karena ia suka kopi dan ingin mencoba sebagai barista agar dapat meracik kopi dan ia wujudkan sebagai barista.
“Pada 2019 lalu, saya memulai bekerja di coffee shop. Kebetulan pada waktu itu head bar mengajarkan saya meracik kopi. Head bar itu orang yang sudah berpengalaman dalam bidang perkopian, dari hasil itu saya dapat membuat latte art dan membuat kopi sesuai dengan komposisi yang pas dan nikmat,” ujarnya.
Namun ia mempunyai kendala dengan waktu, dimana ia juga memposisikan dirinya sebagai mahasiswa yang sedang menempuh ilmu untuk jenjang yang lebih tinggi.
Hal ini justru membuatnya semakin dewasa dengan bekerja sebagai barista sekaligus menuntun ilmu sebagai mahasiswa.
“Saat ini saya mengalami kendala dalam mengatur waktu, kadang suka bentrok jam kerja dan jam kuliah, untungnya owner mengerti saya, jadi pada saat bekerja saya diberi keringanan untuk menyempatkan kuliah,” ungkapnya.
Bagi coffee shop yang memiliki barista perempuan menjadi nilai plus untuk coffee shopnya, karena barista perempuan akan mengundang para konsumen akan keberadaan barista tersebut.
Dengan kata lain dapat menjadi daya tarik sendiri bagi para konsumen yang datang di tokonya.
Dia juga menyarankan bagi para kaum hawa untuk tidak minder apabila ingin memasuki dunia barista dengan alasan tidak cocok profesi ini atau tidak mempunyai pengalaman, skill, pengetahuan kopi, karena pada saat diterima, head bar akan mengajarkannya untuk meracik kopi yang nikmat sampai kita bisa. Terpenting jangan takut salah karena berawal dari kesalahan akan menemukan kebenaran. (Rul/red)