City Sanitation Summit Ke-20 Resmi Dibuka, Ketum AKKOPSI Minta Bupati Zaki Menjadi Pendamping Daerah Lain

Pelaksanaan City Sanitation Summit (CSS) XX resmi dibuka oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar bersama Ketua Umum AKKOPSI yang juga Wali Kota Jambi, Dr Syarif Pasya, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Drg Agus Suprapto, M.Kes. Acara ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Kabupaten Tangerang, Rabu (7/9).

Bantenaktual.com, Tangerang – Pelaksanaan City Sanitation Summit (CSS) XX resmi dibuka oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar bersama Ketua Umum AKKOPSI yang juga Wali Kota Jambi, Dr Syarif Pasya, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Drg Agus Suprapto, M.Kes. Acara ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Kabupaten Tangerang, Rabu (7/9). CSS merupakan ajang pertemuan kepala daerah untuk bertukar pengalaman, pengetahuan terhadap kegiatan sanitasi.

Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah untuk membangun kemitraan dan mendorong upaya advokasi, promosi dan kampanye untuk pembangunan sanitasi di Indonesia hingga 2045 mendatang. Pelaksanaan CSS XX pada hari kedua dibuka dengan penampilan Paduan Suara dari 30 orang siswa SMPN 1 Legok, membawakan lagu Indonesia Raya, Mars Kabupaten Tangerang, dan Mars AKKOPSI.

Kabupaten Tangerang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan CSS ke-20 tahun 2022 berdasarkan merupakan hasil keputusan Munas AKKOPSI ke-19 di Banjarmasin pada tahun 2019. Di samping itu, Kabupaten Tangerang selain dipandang mampu, juga kompeten karena memiliki program sanitasi yang berhasil dan dapat direplika daerah lain, seperti sanitasi sekolah, sanitasi pondok pesantren, IPAL Komunal, Gebrak Pak Kumis dan beberapa program lainnya yang tetap mengedepankan sanitasi yang baik, layak, bersih dan sehat.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Padi Padi Ancam Laporkan Oknum Kecamatan Pakuhaji, Singgung Dugaan Mafia Tanah Bermain

Ketua Panitia CSS XX sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengatakan, dalam rangka CSS XX ini, pihaknya akan membeberkan sejumlah keberhasilan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Tangerang. “Perkenankan kami melaporkan bahwa CSS Kabupaten Tangerang ini bertema ‘sanitasi aman investasi masa depan’,” ungkap dia di lokasi.

Agenda yang akan dilakukan antara lain sharing session, seminar dan kunjungan lapangan atas program sanitasi yang dilakukan Kabupaten Tangerang. Antara lain kunjungan ke Ketapang Urban Aquaculture, SMPN 2 Curug, Pesantren Dasar el Huda dan RSUD Balaraja.

“4 lokasi ini adalah bagian program besar sanitasi kabupaten tangerang,” ungkapnya.

CSS XX
Ketua Umum Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Syarif Fasha

 

Ketua Umum Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) Syarif Fasha menyampaikan kebanggaannya atas kiprah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terkait program pembangunan sanitasi yang baik. Kabupaten Tangerang sendiri menjadi model sanitasi yang baik.

Syarif pun berpesan kepada Bupati Tangerang agar bersedia menjadi pendamping daerah lain agar mampu meningkatkan sanitasi di wilayahnya. “APPOKSI sepakat Kabupaten Tangerang menjadi rujukan nasional sanitasi aman, investasi masa depan. Kalau nanti banyak tamu harus sabar saja, itu risiko menjadi pilot project,” katanya Syarif di lokasi.

Baca Juga :  Wali Kota Cilegon Ingin TPKAD Berikan Masukan dan Kontribusi Dalam Keuangan Daerah

Adapun, Kabupaten Tangerang sendiri menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XX yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Kabupaten Tangerang, Rabu (7/9). Tema yang dipilih untuk CSS XX adalah ‘Sanitasi Aman Investsasi Masa Depan’.

“Tema yang dipilih ini luar biasa Pak Zaki, karena sanitasi aman, maka masa depan generasi anak dan cucu kita aman,” ungkapnya.

Menurutnya, sanitasi yang tidak baik ini adalah salah satu penyebab dari stunting. Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi Kabupaten Tangerang yang fokus terhadap pembenahan sanitasi di sejumlah infrastruktur, seperti sekolah dan pondok pesantren.

“Saat itu Bapak Presiden (Joko Widodo) di hati-hatinya terkait dengan stunting, itu tidak hanya soal gen dan bukan hanya gizi buruk, tapi meski gizi dan gen bagus, ternyata sanitasi tidak ada, air bersih tidak ada, pembuangan tidak ada, itu adalah penyebab stunting,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemkot Cilegon Lakukan Pemberdayaan Perempuan Dengan Pelatihan Tata Boga

Adapun, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 salah satunya adalah 100 persen air minum layak, 90 persen akses sanitasi layak dan 0 persen bab sembarangan. Terkait hal tersebut, dirinya menyampaikan bahwa saat ini masing-masing daerah yang tergabung dalam AKKOPSI berlomba-lomba untuk merealisasikan hal tersebut.

“Saat ini masing-masing daerah berusaha merealisasikan ini semua, meskipun bantuan pemerintah pusat sangat minim, ini tidak menurunkan kepala daerah untuk mengentaskan sanitasi. Kami ucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang serius soal sanitasi ini,” terang Walikota Jambi tersebut. (Red)