Bantenaktual.com, Tangerang – Sukanta (56) tahun, terpaksa harus tetap berjualan di tengah banjir setinggi pinggang orang dewasa yang melanda lapak jualan yang persis berada di beranda rumahnya, di pintu masuk Komplek Ciledug Indah 2, Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (20/2/2021).
Beragam gorengan seperti bala-bala, tahu goreng, singkong goreng hingga cireng dagangannya menjadi pemandangan unik di tengah hiruk pikuk evakuasi korban banjir Ciledug Indah.
Sukanta bercerita, dirinya terpaksa membuka lapak dagangannya lantaran adonan gorengan sudah siap untuk digoreng sebelum banjir datang ke rumah yang sekaligus menjadi tempatnya berdagang.
“Saat banjir menerjang jam 8.00 pagi, dagangan udah jadi dari jam 4 subuh, ya mau engga mau daripada modal kebuang,” kata Sukanta.
Sukanta mengatakan, dirinya tak mengevakuasi diri, keluarga dan dagangannya lantaran sudah terbiasa dengan banjir tahunan yang melanda tempat tinggalnya.
“Engga dipindahin dagangannya karena repot dan takut ngehalangin jalannya evakuasi,” kata Sukanta.
Dirinya mengatakan, untuk keluarganya tinggal mereka masih bisa menempati lantai dua rumah. “Di dalam rumah juga kena. Tapi daripada dagangan engga kejual tanggung aja sekalian buka dagangan,” kata dia.
Sukanta memastikan, dagangannya takkan selaku hari-hari normal tanpa banjir. Sebab, menurutnya, orang tentu enggan menerjang banjir demi sebungkus paket gorengan komplit.
“Yang beli ada aja relawan biasanya, kalau jualan ya pasti lebih banyak engga banjir. Sekarang pas banjir sedikit yang beli. Kita jualan karena mau engga mau karena dagangan sudah dibuat,” kata Sukanta. (Rul/red)