Festival Kemerdekaan Dimulai! Kecamatan Jatiuwung Gelar Lomba Masak UMKM Bertema Laksa Tangerang

Bantenaktual.com, Tangerang – Menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Kecamatan Jatiuwung resmi membuka rangkaian Festival Kemerdekaan dengan menggelar Lomba Masak UMKM yang mengusung tema khas daerah: “Kreasi Laksa, Kuliner Ikonik Kota Tangerang”.

Kegiatan ini diikuti para pelaku UMKM kuliner yang mewakili masing-masing kelurahan se-Kecamatan Jatiuwung. Lomba berlangsung meriah, penuh semangat dan tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas dan kreativitas dalam setiap penyajian.

Plt Camat Jatiuwung Yudi Wachyudi mengatakan, laksa dipilih sebagai tema utama lomba karena merupakan salah satu makanan tradisional yang menjadi identitas kuliner Kota Tangerang.

Baca Juga :  103 Kontingen Ramaikan Kirab Budaya HUT ke-18 Kota Serang

“Dalam kompetisi ini, para peserta ditantang untuk mengolah laksa dengan cita rasa autentik sekaligus menampilkan inovasi dalam penyajian,” jelas Yudi, Kamis (7/8/25).

“Kegiatan ini bukan sekadar perlombaan memasak, tapi juga bentuk kecintaan terhadap budaya lokal dan semangat kebersamaan antarwarga,” sambungnya.

Selain sebagai ajang unjuk keterampilan, lomba ini juga menjadi wadah promosi bagi UMKM lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat, serta mempererat tali persaudaraan antarpelaku usaha kecil.

Baca Juga :  Kirab Budaya HUT Kota Serang Tampilkan “Pepetan Wewe” sebagai Warisan Budaya Asli

Suasana lomba terasa semarak dengan antusiasme warga yang hadir memberikan dukungan kepada perwakilan kelurahannya masing-masing.

“Tak hanya menilai rasa, dewan juri juga memperhatikan aspek kebersihan, kreativitas, dan penyajian dari tiap tim peserta,” katanya.

Pemerintah Kecamatan Jatiuwung mengajak seluruh warga untuk terus menyalakan semangat kemerdekaan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan positif dan membangun semangat gotong royong.

Baca Juga :  Kirab Budaya HUT Kota Serang Tampilkan “Pepetan Wewe” sebagai Warisan Budaya Asli

“Mari kita rayakan kemerdekaan ini dengan gembira, menjaga persatuan, dan menumbuhkan cinta terhadap budaya lokal,” tutup Camat Jatiuwung. (Red)