Harga Beras Merangkak Naik, Pemkot Tangerang dan Bulog Gelontorkan 200 Ton Beras di Kota Tangerang

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Bulog Tangerang melakukan dropping SPHP beras ke lima toko beras dengan dua ton per toko dan per minggunya. Diantaranya, Toko Jaya Bakti dan Toko Sinhap Pasar Anyar, Toko Beras Ko Iwan Pasar Grendeng, Toko Beras Sinar Rejeki Jalan Prabu Kian Santang Nomor 77 Sangiang Jaya dan Koperasi Primer Kartika Sidayaguna Sukasari Tangerang, Senin (28/8/23).

Bantenaktual.com, Tangerang – Beberapa hari terakhir harga beras di sejumlah wilayah mengalami kenaikan, tak terkecuali di Kota Tangerang. Sigap menangani situasi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Bulog Tangerang melakukan tindakan cepat dengan melakukan dropping Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras di pasaran.

Kali ini, Bulog melakukan dropping SPHP beras ke lima toko beras dengan dua ton per toko dan per minggunya. Diantaranya, Toko Jaya Bakti dan Toko Sinhap Pasar Anyar, Toko Beras Ko Iwan Pasar Grendeng, Toko Beras Sinar Rejeki Jalan Prabu Kian Santang Nomor 77 Sangiang Jaya dan Koperasi Primer Kartika Sidayaguna Sukasari Tangerang, Senin (28/8/23).

Baca Juga :  Pemkot Tangerang Pastikan Mobilitas Truk Bermuatan Besar Tak Ganggu Lalu Lintas Jelang KTT ASEAN

Kepala Bulog Tangerang, Omar Syarif mengungkapkan penyaluran 200 ton beras di Kota Tangerang ini sebagai upaya stabilisasi harga beras. Beras yang disalurkan dalam ukuran lima kilogram dengan harga Rp8.500 per kilonya. Sementara, pedagang hanya boleh menjual Rp9.450 per kilogram atau Rp47.250 per lima kilogram.

 Harga Beras Merangkak Naik, Pemkot Tangerang dan Bulog Gelontorkan 200 Ton Beras di Kota Tangerang

“Dengan dropping SPHP beras ini, masyarakat bisa memilih beras yang disalurkan Bulog ke kurang lebih 40 toko di Kota Tangerang. Pastinya dengan harga yang lebih murah dari pasaran dengan kualitas yang layak. Rp9.450 per kilo atau Rp47.250 per lima kilo,” papar Omar.

Ia pun menyatakan, SPHP atau dropping SPHP beras ini akan terus dilaksanakan hingga harga beras di pasaran kembali stabil. SPHP ini tidak ada batasan waktu, terus dilakukan dan akan dimasifkan pada kondisi harga pasar naik seperti saat ini.

Baca Juga :  Antisipasi Tindak Kejahatan, Polres Serang dan Kodim 0602 Operasi Bersama di Serang Timur

“Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga beras di pasaran. Salah satunya karena kurangnya pasokan, berkaitan dengan musim kemarau yang panjang, secara hukum pasar jika pasokan kurang maka harga naik. Kemudian kedua, areal panen luasan semakin menipis di tengah permintaan pasar yang tinggi, maka jelas harga naik,” jelas Omar.

Lanjutnya, dalam data Bulog Tangerang, stok beras saat ini masih tercatat aman, dengan stok tersedia 17 ribu ton beras. “Jadi, jika setiap bulannya keluar 1000 ton, stok masih aman 17 bulan kedepan. Kalau jika permintaan naik dua kali lipat pun masih aman sembilan bulan kedepan,” katanya.

Baca Juga :  Pemkot Sambut Baik Usulan Dua Raperda Inisiatif DPRD

“Dengan itu, masyarakat diimbau untuk tidak panik dengan kondisi kenaikan harga beras saat ini, stok Bulog Tangerang aman dan masyarakat bisa memilih SPHP beras dengan harga yang terjangkau,” tambahnya. (Red)