Bantenaktual.com, Tangerang – Di tengah semangat peringatan Hari Pahlawan ke-80, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyerukan agar nilai-nilai perjuangan para pahlawan tidak hanya dikenang, tetapi dihidupkan kembali melalui aksi nyata di kehidupan masa kini.
Hal itu disampaikan Benyamin usai bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Pahlawan Tingkat Kota Tangerang Selatan yang digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu, Senin (10/11/2025).
“Perjuangan itu prinsip dasarnya sama. Kalau dulu melawan penjajahan, maka sekarang bentuk perjuangannya adalah pembangunan — melawan kemiskinan, kebodohan, dan kejahatan-kejahatan yang mengganggu rasa aman serta ketertiban masyarakat,” ujar Benyamin.
Dalam momen reflektif ini, Benyamin juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda agar menjauhi narkoba, tawuran, serta perilaku destruktif lainnya.
Ia menegaskan, masa depan bangsa berada di tangan anak muda yang berilmu, berakhlak, dan berkarakter.
“Bangsa ini menunggu mereka. Tapi bagaimana mau memimpin kalau ilmunya tidak dikuasai dan tidak dimiliki,” tegasnya.
Menurutnya, generasi muda perlu meneladani semangat juang para pahlawan dengan cara membangun negeri melalui pendidikan, inovasi, dan kontribusi positif di masyarakat.
Dalam kesempatan yang penuh makna tersebut, Benyamin turut mengenang sosok ayahnya, Kolonel Inf. (Purn) Edwin Mugni Sastradipura, seorang pejuang Pembela Tanah Air (PETA) dan anggota Pasukan Siliwangi yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ayahnya, kata Benyamin, pernah mengikuti Long March dari Bandung ke Yogyakarta dan dianugerahi Bintang Gerilya atas jasanya. Edwin Mugni juga pernah bertugas sebagai Perwira Distrik Militer di Pandeglang dan Asisten Personel di Kodam Jaya sebelum pensiun dengan pangkat kolonel.
“Saya kehilangan jejak makam beliau. Katanya beliau asli Pandeglang, tapi waktu itu ditangkap Belanda dan tidak kembali. Diduga dibunuh saat itu. Tapi semangat juangnya menjadi teladan bagi saya,” tutur Benyamin dengan nada haru.
Lebih lanjut, Benyamin menyoroti tantangan bangsa di era modern yang serba cepat dan terbuka. Ia mengingatkan bahwa semangat nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila kini mulai tergerus oleh pengaruh budaya luar.
Untuk itu, ia menegaskan pentingnya penghayatan dan penerapan Pancasila oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya aparatur pemerintah.
“Nilai-nilai itu harus menjadi sikap hidup seluruh masyarakat. Terlebih lagi birokrasi, harus memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Ini tidak boleh diganggu, tidak boleh luntur, dan tidak boleh dilupakan,” ucapnya.
Peringatan Hari Pahlawan ke-80 di Kota Tangerang Selatan tahun ini menjadi momentum refleksi perjuangan dan kebangkitan moral bangsa.
Semangat kepahlawanan diharapkan dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata dalam pembangunan, penegakan keadilan sosial, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Melalui pesan dan keteladanan para pahlawan, Benyamin berharap masyarakat Tangsel semakin kompak, tangguh, dan berintegritas dalam melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa. (Red)








