Banten Aktual, -Garuda Indonesia akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlokasi di GCC, Jumat (20/11/20). Rapat RUPSLB ini berlangsung pukul 09.00 WIB, rapat ini dihadiri oleh seluruh pemegang saham.
Irfan Setiaputra selaku Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan agenda RUPSLB ini diselenggarakan untuk mengajukan persetujuan kepada pemegang saham.
Pemegang saham yang berhak hadir adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 27 Oktober 2020.
salah satu agenda dari RUPS Luar biasa adalah pemegang saham mayoritas dalam hal ini adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melakukan perubahan kepengurusan maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Hasil rapat umum pemegang saham luar biasa ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Prasetio sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menggantikan Fuad Rizal.
Sisanya, Erick masih mempertahankan susunan direksi perseroan sesuai hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2020.
Mengutip dari Bisnis.com, Prasetio pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) masa jabatan 2012-2017
Jabatannya berakhir tepatnya pada tanggal 20 November 2020 sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-247/MBU/11/2017 tanggal 20 November 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia.
Selain itu, Catatan riwayat pekerjaan lainnya yakni sebagai Corporate Advisor Garuda Indonesia. Dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Titan Infrastructure Energy.
Berikut susunan direksi Garuda Indonesia yang diusulkan dalam RUPSLB pada Jumat (20/11/2020):
Direktur Utama : Irfan Setiaputra
Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio
Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
Direktur Human Capital : Arya Perwira Adileksana
Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT : Ade R. Susardi
Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi
Agenda RUPSLB lainnya yaitu, Garuda Indonesia juga menyetujui penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan nilai total sebanyak-banyaknya sebesar Rp 8,5 triliun melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan tenor maksimum 7 (tujuh) tahun yang wajib dikonversi menjadi saham baru perseroan pada tanggal jatuh tempo.
Obligasi Wajib Konversi (OWK) tersebut merupakan salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bertidan pembeli siaga saham GIAA ialah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. (Rul/min)