Bantenaktual.com, Tangerang – Mempercepat deteksi kasus covid-19 pasca libur lebaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kian tegas menggencarkan penelusuran (tracing) kasus covid-19. Hal itu dibuktikan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) yang melakukan empat kategori tracing, baik untuk para pemudik, kontak erat hingga mereka yang bergejala.
Kepala Dinkes, dr Liza Puspadewi mengungkapkan empat kategori tracing yang dilakukan Pemkot Tangerang ialah titik pusat keramaian, cek point, rumah tangga arus balik mudik, dan puskesmas. Seluruh fasilitas tracing pasca lebaran yang disajikan Dinkes bisa dimanfaatkan masyarakat secara gratis atau tidak berbayar.
“Untuk pusat keramaian, sampai hari ini sudah kita gelar tiga hari dan berakhir Kamis (20/5). Sedangkan untuk cek point kita gelar di dua lokasi JL MH Thamrin dan Jatiuwung sudah berlangsung empat hari, dan berakhir Sabtu (22/5). Totalnya, setiap hari kita bisa melakukan tracing hingga 650 sampel swab antigen,” jelas dr Liza saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (19/5/21).
Lanjutnya, kata dr Liza tracing untuk kategori rumah tangga arus balik mudik Dinkes menggandeng Muspida, sebagai pemilik data warga mana saja yang pulang kampung. Kategori ini sudah berlangsung sejak 16 hingga 24 Mei mendatang.
“Dalam kategori rumah tangga arus balik mudik. Kita (Dinkes-red) menggandeng Muspida. Dimana kita ketahui, Muspida lah yang memiliki data warga mana saja yang pulang kampung. Sehingga, Muspida bisa mendata, mengumpulkan warga yang pulang kampung di suatu tempat, sehingga tenaga kesehatan tinggal melakukan swab secara massal di lokasi tersebut,” papar dr Liza.
Sementara itu, untuk kategori Puskesmas Dinkes terus menggelar setiap minggunya sesuai jadwal di masing-masing Puskesmas. Tenaga kesehatan melayani mereka yang mendaftar atau mengajukan diri atas dasar kontak erat atau memiliki gejala atau indikasi terpapar covid-19. “Dalam kategori ini Puskesmas tidak melayani swab atas dasar kepentingan pribadi seperti kebutuhan surat berpergian,” tegasnya.
Dr liza pun menjelaskan, data terkini stok alat swab PCR yang dimiliki Dinkes Kota Tangerang ialah 11 ribu reagen. Sedangkan untuk stok antigen masih 12 ribu sampel dan untuk GeNose masih 10 ribu kantong dengan enam alat GeNose yang tersebar di tiga wilayah, yaitu Barat, Tengah dan Timur.
“Untuk PCR kita gunakan untuk layanan poli dan mereka yang indikasi kontak erat atau tracing kategori Puskesmas. Swab antigen kita gunakan di kategori pusat keramaian, cek point hingga rumah tangga arus balik mudik. Sedangkan untuk GeNose kita akan gunakan di pusat keramaian tahap dua, usai tracing 13 kecamatan besok,” katanya.
Dr Liza pun menuturkan sejak Minggu (16/5) hingga hari ini sudah 2.225 sampel swan antigen yang dilakukan jajaran Dinkes untuk mentracing lonjakan kasus pasca lebaran. Diantaranya, Minggu dengan 200 sampel di dua cek point, Senin 623 sampel dari lima lokasi, selasa 643 sampel dari lima titik, dan Rabu 759 sampel dari tujuh lokasi.
“Hasilnya, ada 18 sampel yang dinyatakan positif. Diantaranya, ada warga Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, Lebak hingga Pandeglang. Untuk yang diluar Kota Tangerang kita berkoordinasi degan jajaran Dinkes wilayah setempat untuk dijemput dan ditindaklanjuti,” jelasnya.
Ia pun mengimbau, bagi masyarakat Kota Tangerang yang melakukan aktifitas mudik atau memiliki mobilitas tinggi saat libur lebaran untuk melakukan swab atau tracing mandiri, di berbagai pilihan fasilitas gratis yang diberikan Pemkot Tangerang.
“Jangan bicara sanksi, tapi melakukan swab adalah tanggungjawab moral kita, usai melakukan mudik atau mobilitas tinggi di libur lebaran. Sudah sepatutnya kita memastikan kesehatan kita, untuk diri kita, keluarga maupun lingkungan kita, bahwanya kita sehat dan tidak terpapar covid-19,” tutupnya. (Cep/red)