Bantenaktual.com, CILEGON – Calon Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian menjadi sorotan publik setelah tidak menghadiri panggilan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Cilegon.
Ketidakhadirannya ini menimbulkan berbagai spekulasi dan reaksi dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa.
Helldy Agustian, yang merupakan calon petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cilegon 2024, kembali menjadi pusat perhatian.
Kali ini, bukan karena kampanye atau program unggulannya, melainkan karena ketidakhadirannya dalam panggilan Bawaslu Kota Cilegon.
Apa yang sebenarnya terjadi? Dan bagaimana pandangan mahasiswa terhadap kejadian ini?
Menurut laporan yang beredar, Helldy Agustian dan pasangannya Alawi Mahmud, diduga melakukan kampanye di tempat ibadah, yang dianggap melanggar aturan kampanye.
Bawaslu Cilegon telah memanggil Helldy Agustian untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran tersebut, pada Selasa (15/10/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Namun sayangnya, Helldy Agustian tidak hadir dalam panggilan Bawaslu Kota Cilegon tersebut.
Ketidakhadiran Helldy Agustian ini memicu berbagai reaksi dari kalangan mahasiswa. Banyak yang merasa kecewa dan mempertanyakan komitmen Helldy Agustian terhadap proses demokrasi yang bersih dan transparan.
“Sebagai calon pemimpin, seharusnya beliau memberikan contoh yang baik dengan memenuhi panggilan Bawaslu,” ujar Mahardika El-Kahfi, seorang mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Selain itu, survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan warga Cilegon terhadap kinerja Helldy Agustian hanya sekitar 19,4 persen.
Hal ini semakin memperkuat pandangan negatif mahasiswa terhadap Helldy Agustian sebagai calon petahana.
“Ketidakhadiran beliau dalam panggilan Bawaslu hanya menambah daftar panjang kekecewaan kami terhadap kinerjanya,” tambah El Kahfi.
Namun, ada juga mahasiswa yang mencoba melihat dari sudut pandang lain.
“Mungkin ada alasan tertentu yang membuat beliau tidak bisa hadir. Kita harus mendengar penjelasan dari pihak Helldy terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan,” kata Kalisa Naifatul Halim, mahasiswa lainnya.
Ketidakhadiran Helldy Agustian dalam panggilan Bawaslu Cilegon memang menimbulkan berbagai reaksi dari kalangan mahasiswa.
Sebagai calon pemimpin, Helldy Agustian diharapkan dapat memberikan klarifikasi dan menunjukkan komitmennya terhadap proses demokrasi yang bersih dan transparan.
Bagaimanapun, kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam setiap langkah yang diambil, terutama dalam dunia politik. (Red)