Bantenaktual.com, – Dalam mengatasi persoalan banjir, daerah yang terletak di wilayah hulu, tengah, dan hilir harus bisa menjalankan peran masing-masing dengan tujuan yang sama, yaitu mengurangi debit air saat masuk ke drainase ataupun kanal dan pintu air. Oleh sebab itu, diperlukan penataan situ, waduk, dan sungai sebagai kunci untuk mengendalikan debit air saat hujan deras dengan curah yang tinggi.
Melihat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat bersinergi dengan Karawang International Industry City (KIIC) untuk mengatasi persoalan banjir melalui normalisasi Sungai Kalikalapa di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur sepanjang ± 583 meter.
Normalisasi Sungai Kalikalapa telah dilakukan sejak 6 Mei-24 Juni 2021 sebagai upaya penanganan dan antisipasi bencana banjir di wilayah Desa Wadas, Kecamatan Telujkambe Timur.
Kegiatan itu merupakan bentuk kontribusi KIIC dalam rangka pelestarian lingkungan serta sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR). KIIC merupakan proyek joint venture antara Sinar Mas Land dengan Itochu Corporation Jepang dalam mengembangkan kawasan industri seluas 1.500 hektare di Karawang, Jawa Barat. Kerja sama kedua perusahaan tersebut telah berlangsung selama 29 tahun.
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menjelaskan melalui sinergi bersama pemerintah daerah, pihaknya melakukan normalisasi dan penghijauan untuk menahan erosi di bantaran Sungai Kalikalapa yang melintasi Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Timur sepanjang ± 583 meter.
“Upaya kami ini merupakan salah satu upaya yang perlu diikuti oleh para pemangku kepentingan lain di sepanjang Sungai Kalikalapa dari hulu hingga ke hilir termasuk masyarakat sekitar dalam mengatasi permasalahan banjir,” ujar Dhony.
Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, Sinar Mas Land melalui KIIC menyelenggarakan program CSR di berbagai bidang di antaranya ekonomi, sosial masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Program tersebut secara konsisten terus mengembangkan potensi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan.
External Relation Division Head KIIC Bambang Sugeng menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan kegiatan penataan dan perapihan tanggul sungai dengan penanaman pohon di bantaran Sungai Kalikalapa yang bertujuan memperkuat tanggul agar dapat menahan abrasi dan mencegah erosi. Total pohon yang ditanam sebanyak 600 batang terdiri dari 450 pohon salam dan 150 pohon merbau dengan ukuran tinggi masing-masing sekitar 1,5 meter.
“Kami juga melibatkan tim Telaga Desa dalam kegiatan penghijauan di pinggir daerah aliran sungai (DAS). Program peduli penghijauan ini merupakan wujud nyata kontribusi perusahaan sebagai upaya mencegah bencana banjir dan menjaga pelestarian sungai di wilayah ini,” tutup Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa KIIC sudah memiliki 11 penampungan air berukuran besar, baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, sebagai tempat stabilisator keluar masuknya air di seluruh kawasan industri tersebut. Penampungan air yang tersedia masing-masing memiliki luas bervariasi, yang paling luas 7 hektare dengan kedalaman 5-7 meter untuk membendung debit air dan memenuhi kebutuhan air di kawasan tersebut. (Cep/red)