Kemendikbud RI Tetapkan Tiga Warisan Budaya Kota Tangerang di Hari Ibu

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Festival Mokevaart dan kesenian budaya silat Beksi di Hutan Kota, Jalan Daan Mogot, Minggu (11/12/2022). Banten Aktual/Cecep

Bantenaktual.com, TANGERANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI baru-baru ini telah menetapkan Tiga Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang yakni; Beksi, Gambang Kromong, dan Bacang.

Bagi Kota Tangerang, penetapan tiga warisan budaya ini menjadi salah satu kado istimewa pada Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Penetapan warisan tersebut pun diketahui berdasarkan hasil kajian dan pandangan dari beberapa ahli.

Kepala Bidang (Kabid) Budaya pada Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Sumangku Getar mengatakan, tiga warisan budaya tak benda ini ditetapkan langsung oleh Kemendikbud di antaranya; Beksi, Bacang, dan Gambang Kromong.

Baca Juga :  Dinsos Siapkan Tagana Antisipasi Cuaca Ekstream

“Alhamdulillah kemarin setelah komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, saya menanyakan langsung terkait sertifikat warisan budaya tak benda dari Provinsi Banten, yang berjumlah empat; tiga di antaranya dari Kota Tangerang, satu dari Pandeglang,” ungkap Mangku, Kamis (29/12/2022).

“Ini merupakan satu kado istimewa buat ibu pertiwi dalam momentum Hari Ibu dari Kota Tangerang,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik Pejabat dan PNS, Bupati Zaki: Masih Ada Jabatan Kosong yang Segera Kita Isi

Sebelumnya pada 2020 lalu, satu Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang juga telah ditetapkan yakni Peh Cun. Selain itu, kata Mangku, warisan budaya Kota Tangerang lainnya pun tengah diamati oleh para ahli yang di antaranya; musik kerinding, tahlil atau selamatan, tradisi keramas jelang ramadan, dan kue onde-onde Cina.

“Artinya Kota Tangerang tidak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia. Karena itu, kita perlu bersama-sama untuk menjaga, mengawal, hingga menggali, agar terus menjadi kebudayaan, kearifan lokal, dan tradisi, yang mudah-mudahan ke depannya membawa manfaat bagi kita semua,” pungkasnya. (Red)