Bantenaktual.com, Tangerang – Keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) kini tidak hanya sebagai penyuplai sayuran segar bagi masyarakat sekitar. Tetapi, KWT kini dapat menghasilkan nilai ekonomi. Seperti 28 KWT di Kota Tangerang yang ikut dalam panen dan penjualan perdana 1000 lubang hidroponik. Salah satunya, KWT Gemas Implan RW 06, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung.
Di tahap perdana, Abduh Surahman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, mengatakan, terdapat dua jenis tanaman yang dipanen. Namun, kedepannya akan dikembangkan menjadi beberapa jenis tanaman sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Tahap awal, kita fokuskan untuk dua jenis tanaman, yaitu pakcoy dan selada. Namun, kedepannya kita akan kembangkan lagi ketanaman lain sesuai dengan permintaan pasar,” kata Abduh.
Bekerjasama dengan Bumiku Hijau, saat ini kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik sangat meningkat, hingga mencapai di angka 120 kilogram per hari. Hal ini dikarenakan banyak rumah makan yang menggunakan sayuran hidroponik sebagai bahan utama.
“Setiap harinya 28 KWT tersebut mampu menghasilkan 40 kilogram per hari. Oleh karena itu, kita pun akan terus mendorong agar KWT – KWT dapat memperbanyak lubang hidroponik sehingga target 100 sampai 120 kilogram dapat segera terealisasi,” jelasnya.
Diperkirakan, dengan nilai investasi sebesar Rp 15 juta per KWT. Ditargetkan KWT di Kota Tangerang dapat meraup keuntungan di angka Rp 1,4 juta per panen. Dengan hasil tersebut diharapkan dapat mengembangkan dan memperbanyak lubang hidroponik di angka dua sampai tiga ribu lubang dalam kurun waktu tiga bulan.
“Karena pembelinya sudah ada, jadi KWT fokusnya saat ini hanya menanam dan merawat tanaman agar target tersebut dapat terpenuhi. Dengan begitu, harapannya KWT pun dapat berkembang dan anggotanya pun sejahtera,” harapnya.
Tidak hanya dijual melalui Bumiku Hijau, bagi masyarakat yang mau membeli dan mencicipi segarnya sayuran dari KWT Gemas Implan dapat membelinya secara langsung dengan datang ke KWT.
“Tidak hanya dalam bentuk partai, kita juga jual untuk masyarakat, sistemnya bisa menjadi member. Dan kalo sudah menjadi member mereka bisa dapet harga sayuran yang sedikit di bawah harga pasar. Plus bonus selfi – selfi di kebun Gemas Implan,” pungkasnya. (Red)