Bisnis  

Laba Bank BRI Melesat Naik 34,77 Persen di Kuartal III 2021

Bantenaktual.com, – Induk Holding BUMN Ultra Mikro (UMi), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi pada 9 bulan tahun ini atau per September 2021 mencapai Rp 19,07 triliun, naik 34,77% dari periode yang sama tahun lalu Rp 14,15 triliun.

Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk naik 36,40% menjadi Rp 19,26 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 14,12 triliun.

Kondisi ini membalikkan keadaan pada September tahun lalu ketika laba BRI anjlok 43% menjadi Rp 14,12 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 24,78 triliun.

Perolehan laba bersih BRI tersebut ditopang dari net interest income atau pendapatan bunga bersih perusahaan yang tumbuh 26,88% menjadi 72,42 triliun di periode Januari-September 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penyaluran kredit secara konsolidasi senilai Rp 1.026,42 triliun hingga September 2021. Nilai itu tumbuh 9,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kredit ini ditopang oleh kredit UMKM yang tumbuh 12,5% yoy menjadi Rp848,6 triliun. Sehingga porsi kredit UMKM di BRI terus naik menjadi 82,67% terhadap total portofolio kredit,” kata Sunarso dalam Press Conference Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III Tahun 2021 secara virtual, dikutip dari laman Okezone.com. Rabu (27/10/2021).

Lebih lanjut, Sunarso menambahkan, secara kualitas BRI bisa menjaga rasio non performing loan (NPL) di level 3,28%. Dengan pencadangan NPL atau NPL Coverage mencapai 252,94%. Pencadangan itu ditetapkan dengan pertimbangan restrukturisasi yang terus melandai.

Adapun himpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI mencapai Rp 1.135,31 triliun dalam sembilan bulan pertama 2021. Nilai itu ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA) sebanyak 59,60%.

Biaya murah ini membuat biaya dana atau cost of fund turun menjadi 2,14%, nilai ini paling rendah sejak BRI berdiri.

Pencapaian ini membuat aset BRI naik 11,87% yoy menjadi Rp1.619,77 triliun. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) di level 83,27%. Adapun rasio kecukupan modal atau CAR di level 24,54%.

“Hal tersebut tercermin dari kinerja BRI secara konsolidasi hingga Kuartal III 2021. Salah satunya penyaluran kredit yang saat ini menjadi pilar dan menjadi isu yang sering dibahas di berbagai forum bahwa pertumbuhan ekonomi kita sangat terkait pada kemampuan perbankan menyalurkan kredit di masyarakat,” katanya. (red)