KOTA SERANG, Bantenaktual.com,— Plt.Wakil Presiden Mahasiswa (WAPRESMA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Banten Jaya (UNBAJA) Idan Wildan kembali menyoroti Perjanjian kerjasama pembuangan sampah antara Tangerang Selatan (Tangsel) dengan TPSA Cilowong Kota Serang. Pasalnya hingga sampai saat ini masih menjadi polemik di kalangan masyarakat dan para pegiat lingkungan.
Dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama pembuangan sampah tersebut, Pemkot Serang menerima buangan sampah dari Kota Tangerang Selatan sebanyak 400 ton perhari, dengan nilai retribusi sebesar Rp175 ribu/ton.
Idan mengatakan, kawasan TPSA Cilowong masih rawan longsor. Dahulu pada Selasa (1/1/2019) pernah terjadi bencana longsor yang menelan dua orang korban jiwa yang sampai saat ini masih belum juga ditemukan.
“Dan lagi belum optimalnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah tersebut sehingga perlu adanya pembenahan terkait pengelolaan sampah di TPSA Cilowong agar warga yang berada di sekitar TPSA Cilowong merasa aman dan tenang imbas atas kiriman 400 ton sampah per hari dari Tangsel,” kata Wildan, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Plt. Wakil Presiden Mahasiswa Unbaja, tersebut melanjutkan meminta kepada Pemkot Serang untuk benar-benar memperhatikan dulu pembenahan sarana prasarana dan pengelolaan di TPSA Cilowong sebelum melanjutkan kembali kerja sama pembuangan sampah dari tangsel ke serang.
Pada prinsipnya saya lebih menyarankan Pemkot Serang untuk membenahi terlebih dahulu pengelolaan sampah yang ada di kota serang dengan berkolaborasi bersama pihak lain yang peduli tentang sampah dan meminta Pemkot Serang untuk mengkaji ulang kembali terkait pembuangan sampah Tangsel ke Kota Serang tepatnya ke TPSA Cilowong.
“Karena menurut saya sarana prasarana dan pengelolaan sampah di TPAS Cilowong saja masih belum maksimal dan perlu dibenahi” Kata Wildan,” tutupnya. (Rest/red)