Bantenaktual.com, JAKARTA – Mantan Menkeu Fuad Bawazier menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) perlu dikaji ulang.
Mantan Menkeu Fuad Bawazier mengusulkan IKN perlu dikaji ulang melalui dilakukannya kembali feseability study (FS).
Mantan Menkeu Fuad Bawazier menilai IKN perlu dikaji ulang agar tidak menjadi beban negara.
Usulan tersebut disampaikan oleh mantan Menkeu Fuad Bawazier dalam Dialog Muktamar VII KB PII, di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu 14 September 2024 siang.
“Kalau baik (FS) kan Jokowi tenang, kalau jelek ya bagaimana. Jangan takut untuk cut loss,” kata Fuad sesuai rilis yang diterima Bantenaktual.com, Senin 16 September 2024.
Petinggi Partai Gerindra itu mengingatkan semua pihak bahwa pembangunan IKN selama ini tidak berlandaskan konsep yang jelas, dan terkesan terburu-buru.
Ia mengkhawatirkan jika pembangunan IKN diteruskan, dilanjutkan dengan pemindahan kantor-kantor pemerintahan dan lembaga negara justru akan menjadi beban negara.
Selain soal IKN, Fuad Bawazier juga memandang perlunya pemerintahan Jokowi memberikan klarifikasi atas sejumlah isu-isu yang menjadi perhatian publik.
Ia menunjuk contoh tentang beban utang negara yang oleh Menkeu Sri Mulyani masih dianggap aman.
“Jangan asal omong utang kita tidak lebih besar dari negara lain, tapi bagaimana dengan beban yang harus dibayar negara,” tukas Fuad.
Hal paling krusial, lanjut Fuad, adalah masalah ketidakadilan publik.
Ia memandang hal ini juga perlu dijelaskan pemerintah dalam masa transisi sekarang ini agar Presiden Jokowi yang akan lengser merasa clear.
Sementara pemerintah yang baru tidak merasa terbebani.
Berantas Korupsi
Dalam kesempatan itu Fuad Bawazier juga menyampaikan, bahwa pemeritahan Prabowo nantinya akan sangat serius dalam tiga hal.
Pertama, pemberantasan korupsi sampai ke akar-akarnya, penyelundupan, serta narkoba.
Dalam Dialog ini juga tampil sebagai pembicara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dan M. Najib Azca. (red)