Monitoring Vaksinasi Massal, Wakil Walikota Serang Tegaskan Untuk Selalu Patuhi Protokol Kesehatan

Bantenaktual.com, Serang,- Perketat penerapan Protokol Kesehatan pada situasi vaksinasi massal harus dilakukan, agar tidak terjadi penyebaran covid-19 baru saat kegiatan ini berlangsung.

300 lebih masyarakat sudah melakukan vaksinasi pada pagi ini, ini suatu bentuk perjuangan masyarakat demi kesehatan diri untuk melawan virus covid-19.

Masyarakat tetap jaga kesehatan, dengan rela mengantri panjang untuk mengikuti gebyar vaksinasi ini. Dengan terselenggaranya vaksinasi massal, tidak adanya kerumanan massa serta masyarakat tetap berantusias dalam mematuhi Protokol Kesehatan selalu terjaga.

Baca Juga :  Foto: Cegah Omicron, Pemkot Lakukan Booster Bagi Pegawainya

Dalam upaya semaksimal mungkin, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengingatkan kepada masyarakatnya untuk tetap menjalankan Prokes yang sudah diterapkan, agar hal ini tidak terjadi kerumunan massa saat mengantri.

Baca Juga: Antusias Masyarakat Kota Serang Untuk di vaksinasi

“Agar memutus mata rantai covid-19 di kota serang, upayakan masyarakat tetap jaga kesehatan dan selalu patuhi Prokes yang sudah diterapkan setelah mengikuti vaksin”, ungkap Subadri Ushuludin.

Baca Juga :  Mensos Tinjau Korban Gempa di Sumur, Tri Rismaharini : Mitigasi Bencana Kunci Utama Keselamatan Masyarakat Hadapi Bencana

Pemkot Serang sebelumnya sudah menyediakan 13 puskesmas serta kelurahan-kelurahan se-kota serang untuk menjalani vaksinasi, hal ini agar mempermudah jalannya vaksinasi massal pada hari ini.

Sebelum terlaksananya gebyar vaksin, angka persentase masyarakat tervaksin mencapai 49% diwilayah kota serang, hingga saat ini dengan adanya gebyar vaksinasi massal bagi masyarakat akan bertambah persentase yang tervaksin kurang lebih 60%-70% pada hari ini.

Beliau menyarankan kepada camat, lurah, puskesmas serta tokoh masyarakat, agar masyarakat yang belum mengikuti vaksin untuk mengikutinya. “Ini untuk kesehatan bersama, agar masyarakat tetap terjaga imun tubuh dari covid-19”, tutup Subadri Ushuludin. (RED)