Bantenaktual.com, Tangerang – Hilangnya minyak goreng dari pasaran menjadi permasalahan bagi ibu-ibu di Kota Tangerang, sejak pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, pemerintah Kota Tangerang mengadakan Operasi Pasar di 13 Kecamatan se Kota Tangerang.
Operasi Pasar tersebut menjadi satu momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, seperti yang terjadi di Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, ratusan ibu-ibu rela mengantri dari pagi hanya untuk mendapatkan 2 liter minyak goreng dan beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti beras, daging, gula dan terigu.
“Operasi Pasar ini kita pemerintah kota tangerang yang bekerja sama dengan bulog mengadakan operasi pasar untuk membantu warga yang terdampak akibat naiknya dan kelangkaan minyak goreng di pasaran,kami darai pihak Kecamatan Neglasari hanya memfasilitasi warga dari 7 kelurahan yang akan membeli minyak goreng, namun dengan keterbatasasn stok barang kami terpaksa membatasi warga, dari masing-masing kelurahan hanya 54 orang yang bisa membelinya” tutur Uki Panitia Operasi Pasar Kecamatan Neglasari saat di temui di lokasi. Jumat (18/3/22).
Mahalnya harga minyak goreng bagi ibu-ibu menjadi satu masalah besar, seperti yang dialami yanah warga yang ikut mengantri dalam operasi pasar di Kecamatan Neglasari yang sehari-harinya hanya menjadi buruh kasar di kampungnya.
“Saya merasa keberatan dengan naiknya harga minyak goreng seperti saat ini, karna bagi saya minyak goreng sudah menjadi kebutuhan pokok, apalagi seperti saya yang kerja serabutan dan penghasilannya tidak UMR, dengan adanya operasi pasar ini sedikitnya saya terbantu dan bisa membeli minyak goreng dengan harga yang terjangkau ” kata yanah.
Dalam pantauan dilapangan sebagian besar mereka yang mengantri lebih fokus terhadap minyak goreng dari bahan sembako lainya. (dens).