Bisnis  

Pelan Pelan Harga Bitcoin Mulai Naik, Indodax: Investor Jangan Kaget

Ilustrasi bitcoin

Bantenaktual.com, Jakarta – Pekan lalu, para pegiat pasar cryptocurrency atau mata uang kripto dikecewakan dengan harga Bitcoin yang terus merosot hingga ke level terendah US$ 49.000 atau Rp 710,50 juta (kurs Rp 14.500) pada Jumat, (23/4) lalu. Kini, harga Bitcoin naik perlahan.

Menurut data Coindesk pada pukul 09.09 WIB pagi ini, Selasa (27/4/2021), harga Bitcoin sudah naik ke level US$ 54.021 atau sekitar Rp 783 juta.

Tak hanya Bitcoin, sebenarnya antusiasme masyarakat di seluruh dunia meningkat sejak awal April ketika platform perdagangan mata uang kripto, yakni Coinbase melantai di bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street dengan valuasi US$ 86 miliar atau sekitar Rp 1.246 triliun.

Tepatnya pada Kamis, (15/4) lalu, harga Bitcoin cetak rekor ke level tertinggi US$ 64.829,14 atau sekitar Rp 940 juta.

Tak hanya itu, harga uang kripto Dogecoin juga semakin liar dengan reli 500%. Padahal, aset digital itu awalnya dibuat dengan alasan lelucon meme gambar anjing yang viral di media sosial.

Initial public offering (IPO) dari Coinbase menunjukkan para pegiat uang kripto meraih kemenangannya. Mereka telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menjadikan Bitcoin, ethereum, dan uang kripto lainnya dapat merevolusi dunia keuangan.

“Bitcoin telah melewati era di mana koreksi harga dapat menimbulkan kepanikan untuk siklus penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif di Bursa cryptocurrency CEX.IO Konstantin Anissimov dilansir dari CNN.

Apalagi, kini Bitcoin sudah diterima sebagai alat pembayaran di sejumlah perusahaan, salah satunya Tesla. Sistem pembayaran termasuk PayPal (PYPL), Mastercard (MA) dan Visa (V) juga sedang mencoba merampingkan pembayaran kripto di jaringan mereka.

Sementara itu, Goldman Sachs dilaporkan akan segera menawarkan jalan kepada klien manajemen kekayaan pribadinya untuk berinvestasi dalam Bitcoin dan mata uang digital lainnya. Tak lupa dengan Morgan Stanley yang mengumumkan akan menawarkan kepada klien kaya akses ke dana Bitcoin.

Dikutip dari Bisnis.com, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan sejauh ini belum diketahui faktor yang menyebabkan penurunan harga bitcoin dan altcoin kemaren. Namun, dia menyebut ada dugaan soal kebijakan pemerintah Amerika Serikat.

“Tetapi, belum bisa dipastikan juga,” katanya, Minggu (25/4/2021).

Oscar mengatakan saat ini Bitcoin sudah mulai kembali menunjukkan tren naik. Dia berharap hal ini terus berlanjut dan pada akhirnya Bitcoin dan kripto lainnya dapat menyentuh harga tertinggi seperti yang diperkirakan para analis.

Dia menyebut setiap trader dan investor tentu memiliki cara sendiri dalam trading atau mengelola asetnya. Sehingga dapat diwajarkan jika ada investor yang menambah asetnya di kala koreksi ataupun menunggu harga stabil baru masuk kembali.

“Yang perlu dilakukan adalah tidak panik dan berpikir jernih, sehingga keputusan apakah kembali membeli dan keputusan lain bisa dijalankan dengan baik. Selain itu, karena aset kripto itu bersifat high risk dan high gain. Jadi, tidak perlu kaget,” ujarnya.

Menurutnya trader atau investor memang harus memahami bahwa kondisi volatilitas bitcoin memang biasa terjadi sehingga tidak perlu panik. Namun, dia menilai investor dan trader sudah banyak yang mengetahui karakteristik kripto yang high risk dan high gain.

“Risiko memang besar, tetapi keuntungan juga besar,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, para trader dan investor handal mampu memanfaatkan situasi downtrend ini dengan membeli aset selagi harga sedang murah. Namun semua keputusan kembali di tangan investor dan trader. (Cep/red)