Bantenaktual.com, Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana melakukan revitalisasi Makam Raden Aria Santika, salah satu situs bersejarah yang terletak di Kecamatan Batuceper. Revitalisasi ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian cagar budaya sekaligus penghormatan terhadap tokoh penting dalam sejarah Tangerang.
Makam berbentuk bangunan rumah seluas 30 meter tersebut merupakan tempat persemayaman Tumenggung Kesultanan Banten yang berperan besar dalam pembentukan kawasan Tangerang.
Menurut catatan Kitab Paririmbon Kaarian Parahiang, Raden Aria Santika bersama Raden Aria Wangsakara (wafat 1720, dimakamkan di Lengkong, Pagedangan) dan Raden Aria Yuda (wafat 1717, dimakamkan di Sangiang, Periuk) adalah para pendiri perkampungan pertahanan atau Bentengan di wilayah perbatasan Batavia pada abad ke-15.

Peran Tiga Aria dalam Melawan VOC
Pada abad ke-15, Kesultanan Banten mengangkat Tiga Aria yang merupakan kerabat Kerajaan Sumedang Larang. Mereka diberi mandat untuk memperkuat ekonomi dan pertahanan Kesultanan Banten dalam menghadapi monopoli perdagangan yang dilakukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Raden Aria Santika akhirnya gugur di Kebon Besar pada tahun 1717. Untuk menghormatinya, masyarakat setempat membangun makam yang kini menjadi salah satu situs penting di Kota Tangerang.
Kondisi Makam Raden Aria Santika
Makam Raden Aria Santika memiliki dua bangunan utama:
-
Kamar makam tempat pusara disemayamkan, dilapisi kelambu putih.
-
Ruang perziarahan, yang ramai dikunjungi masyarakat pada momen tertentu, seperti awal Muharam.
Saat ini, bangunan yang digunakan merupakan hasil relokasi pada 1970-an akibat pembangunan Jalan Raya Daan Mogot (Jakarta–Tangerang).

Status Cagar Budaya
Sejak tahun 2018, Makam Raden Aria Santika telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Kota Tangerang berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 3 Tahun 2018.
Lokasi makam dapat dikunjungi di Jalan Sempati Nomor 88, Batuceper, Kota Tangerang, dan hingga kini masih dirawat oleh masyarakat sekitar.
Dengan adanya revitalisasi yang direncanakan Pemkot Tangerang, makam ini diharapkan semakin terawat sekaligus memperkuat identitas sejarah Tangerang sebagai daerah dengan warisan budaya yang kaya. (Red)








