Bantenaktual.com, Pandeglang – Sebagai upaya penyelamatan kawasan dan pupulasi satwa langka di ujung kulon, WWF Indonesia terus membuat kerangka program Rencana Aksi Masyarakat (RAM) yang berkelanjutan dengan meningkatkan pengelolaan kawasan ekosistem berbasis masyarakat dan pemberdayaan desa, “demikian disampaikan WWF Indonesia Ujung Kulon Project Leader Rendra Kusumawijaya saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemberdayaan Masyarakat Desa Penyangga TNUK, bertempat di Ruang Pintar, Kamis (3/6/2021).
Lebih lanjut Ia mengatakan saat ini kami bukan hanya fokus pada spesies saja, akan tetapi kami juga berkomitmen terhadap peningkatan kapasitas masyarakat disekitar kawasan taman nasional, hal tersebut sesuai dengan kerangka program WWF Indonesia yaitu membangun sistem pengelolaan kawasan dan perbaikan ekosistem berbasis masyarakat guna penyelamatan populasi satwa langka di kawasan ujung kulon, “ucap Rendra.
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah daerah melalui program pemberdayaan masyarakat, diharapkan dampak dari program ini masyarakat bisa berperan secara langsung dalam menjaga ekosistem yang ada di wilayah ujung kulon, untuk mewujudkan hal tersebut masyarakat perlu diberikan pelatihan peningkatan kapasitas agar kawasan TNUK tetap lestari, “tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris daerah Pery Hasanudin mengatakan Pemerintah daerah selalu mendukung program WWF Indonesia yang menyasar pada kelestarian ekosistem dan mempertahankan populasi satwa langka melalui program pengelolaan kawasan dan pemberdayaan desa di 12 desa penyangga, “kata Pery.
“Saya berharap program pemberdayaan masyarakat desa yang digagas oleh WWF Indonesia mampu melestarikan ekosistem agar selalu asri dan masyarakat lebih peka terhadap keberlangsungan flora dan fauna di kawasan ujung kulon, “harapnya. (Cep/red)