Bantenaktual.com- Sudah sekira dua tahun terakhir pengrajin tembaga Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah merasakan sulitnya penjualan akibat dampak Pandemi Covid-19. Namun, belakangan penjualan produk tembaga produksi warga mulai kembali menemui titik terang.
Selama dua tahun terakhir mereka mengeluhkan sulitnya memasarkan hasil kerajiannya, namun para pengrajin kini mulai bangkit kembali dan penjualannya mulai normal.
Kondisi tersebut salah satunya dialami oleh Nuansa Galeri yang sudah menjalani usaha kerajinan tembaga sejak tahun 2000 hingga kini. Pemilik galeri yang sudah turun-temurun menjalani bisnis ini mengaku selama dua tahun kemarin mereka sempat mengalami penurunan penjualan hingga 60 persen.
“Selama pandemi dua tahun kemarin kami sangat sepi pembeli, kami sempat tidak membuat (produksi-red), karena tidak ada pesanan, jadi kami hanya menjual stok yang ada saja.” tutur Mimi Sri Ningsih (47) pemilik Galeri Nuansa, Kamis (3/2/22).
Mimi mengungkapkan, ia selama ini mengandalkan even pameran yang digelar pemerintah untuk memasarkan kerajinan tembaga buatannya. Selain itu, ia juga menjual untuk wisatawan yang datang langsung ke galerinya.
Saat ini, lanjut Mimi, mulai normalnya penjualan yang dirasakan menjadi harapan warga Desa Tumang untuk mulai bergairah menjalankan bisnisnya.
“Semoga tahun ini menjadi awal yang baik bagi kami warga Dusun Tumang dalam menjalankan bisnis kerajinan tembaga dan semoga negara dan perekonomian kita bisa pulih kembali .” harap Mimi.
Selain membuat barang-barang kebutuhan rumah tangga , galeri tersebut membuat pernak-pernik dan hiasan rumah maupun hotel, bahkan konsumen dapat memesan keinginannya sendiri (custome). (Dens/Red).
