Cilegon, Bantenaktual.com — TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TBC adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Memperingati hari TBC sedunia Puskesmas Bojonegara mengadakan acara dengan tagline investasi untuk elemenasi TBC selamatkan bangsa di Puskesmas Bojonegara. Kamis, 24 Maret 2022.
Pada acara tersebut Siti Novianti Dokter Umum Puskesmas Bojonegara memberikan pemaparan tentang gejala, penularan, pengobatan dan pemutusan rantai penyebaran TBC di Kecamatan bojonegara.
“Ciri- ciri TBC itu seperti suara serak, sakit tenggorokan, sesak napas, nyeri ulu hati, rasa asam di mulut, pilek atau hidung tersumbat, dan terasa ada lendir menetes di belakang hidung ke tenggorokan,” terangnya.
Lanjut Siti, secara data Indonesia menduduki peringkat ke 2 didunia setelah India, dan Kecamatan Bojonegara ada di peringkat 10 besar dengan tingkat kasus TBC tertinggi di Kabupaten Serang.
“Penularan TBC itu Saat penderita TBC batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan kuman yang terdapat dalam dahak ke udara. Dalam sekali batuk, penderita TBC dapat mengeluarkan sekitar 3.000 percikan dahak, TBC tidak menular melalui kontak fisik (seperti berjabat tangan) atau menyentuh peralatan yang telah terkontaminasi bakteri TBC. Selain itu, berbagi makanan atau minuman dengan penderita TBC juga tidak menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.” jelasnya.
Lebih lanjut siti mengungkapkan, tahapan pengobatan TBC yaitu tahap awal (Intensif) berlangsung sejak memulai pengobatan hingga 2 bulan, dimana pasien TBC diwajibkan meminum obat setiap hari dan tahap lanjutan sejak bulan ke 2 hingga bulan ke 6 atau lebih. Pada tahap ini, pasien hanya diwajibkan meminum obat 3x seminggu.
“Kami berharap kepada masyarakat Bojonegara jangan takut untuk memeriksakan kesehatannya terhadap rasa sakit yang dirasakan di Puskesmas Bojonegara,” harapnya.
Putri Banyuwangi kader TBC Kecamatan Bojonegara yang tergabung juga di Konsorsium Komunitas Penabulu STPI Kabupaten Serang mengatakan dalam upaya melakukan Eliminasi TBC di Kabupaten serang umumnya, khususnya di wilayah tempat tinggal dan lingkungan sekitar kader Puskemas Bojonegara. untuk saat ini jumlah Indeks Kasus (Pasien) TBC sebanyak 56 orang di Kecamatan Bojonegara, sedangkan pasien di tahun 2021 berjumlah 93 orang.
“Kita berharap kedepan Eliminasi TBC ini bisa dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintahan yang ada di Kecamatan Bojonegara terutama pemerintahan Desa sebagai implementasi dari Perpres (Peraturan Presiden) No.67 Tahhn 2021 tentang Penanggulangan Tuberkolusis yang strategi pelaksanaannya berbasis kewilayahan,” harap Putri. (Sobirin/Red)