PMI Kota Tangerang Dukung Program Nasional Plasma Fraksionasi

Petugas sedang melakukan sosialisasi Penyiapan Plasma untuk Fraksionasi Nasional di Unit Laboratorium UTD PMI Kota Tangerang, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/12/25). (Sumber : Humas PMI Kota Tangerang) (WAHYU FIRDAUS).

Bantenaktual.com, Tangerang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang berpartisipasi aktif dan berkontribusi menyukseskan program nasional pemenuhan plasma untuk fraksionasi, yang bertujuan menunjang kebutuhan obat medis nasional dan menekan angka impor.

Workshop Nasional

  • Acara: Workshop Nasional Penyiapan Plasma untuk Fraksionasi.

  • Waktu: 4-5 Desember 2025.

  • Lokasi: Hotel Golden Tulip, Kota Tangerang.

  • Penyelenggara: PMI Kota Tangerang berkolaborasi dengan Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP).

  • Peserta: Melibatkan 30 Unit Pengelola Darah (UPD) PMI dari kabupaten/kota di 16 provinsi, serta sejumlah rumah sakit nasional.

Foto 1
Petugas sedang melakukan sosialisasi Penyiapan Plasma untuk Fraksionasi Nasional di Unit Laboratorium UTD PMI Kota Tangerang, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/12/25). (Sumber : Humas PMI Kota Tangerang) (WAHYU FIRDAUS).

Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, menjelaskan bahwa inisiatif ini didorong karena selama ini Indonesia harus mengimpor plasma.

  • Optimalisasi Plasma: PMI Pusat mengarahkan agar plasma yang sebelumnya dianggap “sampah medis” dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

  • Tujuan Workshop: Membuka akses sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM, yang merupakan syarat utama operasionalisasi pengolahan plasma fraksionasi di daerah.

  • Kunjungan Lapangan: Semua peserta workshop diajak melihat langsung pengelolaan plasma di Laboratorium UPD PMI Kota Tangerang di Batuceper.

Foto 1
Petugas sedang melakukan sosialisasi Penyiapan Plasma untuk Fraksionasi Nasional di Unit Laboratorium UTD PMI Kota Tangerang, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/12/25). (Sumber : Humas PMI Kota Tangerang) (WAHYU FIRDAUS).

PMI Kota Tangerang berharap workshop ini dapat:

  1. Mendorong lahirnya unit pengelola plasma untuk fraksionasi di berbagai daerah.

  2. Mampu menekan ketergantungan impor fraksionasi darah dari luar negeri.

  3. Peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di daerahnya masing-masing.

Isyudin Syahbana, salah satu peserta dari PMI Kabupaten Gresik, menambahkan bahwa workshop ini memberikan pengalaman berharga untuk melihat langsung proses dan fasilitas penyediaan fraksionasi, yang dapat mendorong produktivitas di daerah. (Red)

Baca Juga :  Dukung Lingkungan Hijau, MFI Berikan 100 Bibit Mangga hingga Cempedak untuk Kelurahan Gerem