Bantenaktual.com, Tangerang – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), resmi membangun kemitraan dalam Proyek Penguatan Kolaborasi Kesiapsiagaan dan Respon Logistik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 dan Penyakit Infeksi Baru, yang didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Yayasan Asia-Eropa (ASEF). Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan kolaborasi yang telah terbangun di antara para pemangku kepentingan.
Permulaan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan plakat yang berjudul “Penguatan Kolaborasi Kesiapsiagaan dan Respon Logistik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 dan Penyakit Infeksi Baru,” yang ditandatangani oleh empat perwakilan terhormat; A.M Fachir, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Toru Morikawa, Direktur Eksekutif Yayasan Asia-Eropa (ASEF), Nagai Katsuro, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, dan Elkhan Rahimov, Kepala Delegasi dan Perwakilan IFRC untuk ASEAN, Delegasi Klaster Negara untuk Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Timor-Leste.
Dengan alokasi sekitar 2 juta USD dari Pemerintah Jepang melalui Yayasan Asia-Eropa (ASEF), proyek ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 24 bulan. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kesehatan darurat dan wabah penyakit menular lainnya melalui pengadaan, penyimpanan, dan distribusi cepat persediaan krusial. Secara khusus di Indonesia, proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi tanggapan cepat terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran bagi kami agar PMI siap sedia untuk membantu masyarakat saat terjadi krisis kesehatan. Kerjasama yang diwujudkan hari ini bertujuan agar PMI memiliki sarana dan sistem untuk menyimpan dan menyediakan perlengkapan medis esensial, seperti alat pelindung diri, obat-obatan, dan peralatan medis lainnya secara cepat dan efisien saat terjadi kedaruratan. Sarana ini menjadi kunci untuk meminimalkan waktu tanggap dan memastikan kesiapan serta respon dalam menghadapi situasi krisis kesehatan yang darurat,” jelas Sekretaris Jenderal PMI, A.M Fachir.
Dengan dukungan IFRC yang mengawasi dan memastikan kualitas proyek, pelaporan tepat waktu, mendukung kemitraan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, Palang Merah Indonesia (PMI) juga terlibat dalam upaya koordinasi internal dan eksternal untuk mengidentifikasi peralatan kesehatan penting yang diperlukan untuk situasi darurat. Dengan fasilitas gudang yang mencukupi tersebar di 6 wilayah, Palang Merah Indonesia (PMI) aktif mengidentifikasi dan mempersiapkan gudang tersebut sebagai fasilitas penyimpanan persediaan kesehatan untuk masa yang akan datang.
Direktur Eksekutif Yayasan Asia-Eropa (ASEF), Duta Besar Toru Morikawa, menyatakan, “Saya senang bisa menyaksikan kemajuan proyek ini, karena ini meningkatkan upaya kolektif kita dalam memperkuat ketahanan kesehatan regional, dan saya dengan penuh antusias menantikan dampak positif yang akan dibawa oleh proyek ini kepada negara mitra kita dengan memperkuat mekanisme kesiapsiagaan dan respons terhadap penyakit menular.” (Dens/Red)