Bantenaktual.com, Tangerang – Dibangun sejak 2017 silam, Bank Sampah 102 yang terletak di Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas dengan penggagas Saifuddin, tak sekadar berhasil mengolah sampah menjadi nilai uang. Namun, mampu membuka rumah belajar gratis untuk puluhan anak-anak di lingkungan sekitar.
Bukan sekadar rumah belajar gratis, Rumah Belajar Bank Sampah 102 ini memiliki empat guru yang kompeten dan bersertifikasi di bidangnya. Mulai dari PAUD yaitu kelas baca tulis dan berhitung, kelas bimbingan belajar berbagai mata pelajaran tingkat SD dan terbaru ialah kelas bahasa Jepang untuk tingkat SD.
“Semua berawal dari ketertarikan dengan sampah. Dimana sampah yang terkumpul juga merupakan gerakan sedekah sampah dari warga sekitar, setelah saya olah dan menjadi nilai uang, saya berfikir sedekah ini harus berkepanjangan. Langkah awal, saya fokus dibidang pendidikan dengan membuka rumah belajar gratis ini,” ungkap Saifuddin, Selasa (14/2/23).
Lanjutnya, dimulai dari lima siswa dan satu guru, kini Rumah Belajar Bank Sampah 102 sudah memiliki puluhan siswa disetiap kelasnya. “Setiap harinya, Rumah Belajar Bank Sampah 102 ini tak pernah sepi dari aktivitas belajar mengajar dengan konsep yang menyenangkan. Terlebih waktu sore hingga malam, puluhan murid-murid silih berganti disetiap kelasnya,” jelasnya.
Kata Saifuddin, Rumah Belajar Bank Sampah 102 juga bersinergi dengan TPA masjid sekitar, dimana guru-guru ngaji juga mendapat insentif dari hasil olahan Bank Sampah 102.
“Dengan ini, harapannya Bank Sampah 102 lebih produktif dalam pengolahan sampah. Selain lingkungannya lebih sehat, anak-anak yang dicerdaskan juga kian banyak, dan nilai positifnya bisa mempengaruhi lingkungan-lingkungan lain di Kota Tangerang,” harapnya.
Sementara itu, selain bidang pendidikan, Bank Sampah 102 juga telah mengembangkan dibidang ekonomi dengan warung kejujurannya. Warung yang menjajaki berbagai produk sembako dan kebutuhan dapur, warung kejujuan Bank Sampah 102 juga menjadi pusat dagangan olahan produksi warga sekitar.
“Banyak warga yang menaruh dagangannya disini, mulai dari berbagai pilihan kue pagi, donat, berbagai produk kreatif seperti kotak tisu hingga olahan sabun organik. Disini, kita berupaya Bank Sampah tak melulu olahan sampah, tapi menjadi pusat pendidikan dan peningkatan ekonomi warga sekitar,” harap Saifuddin. (Red)