Publik Foto  

Manfaatkan limbah Paralon (PVC) Suyoko (43) mengubahnya menjadi hasil karya yang memiliki nilai ekonomis, setelah sekian lama bergelut di dunia seni kayu bekas, kini Yoko mulai merambah limbah PVC untuk di jadikan lampu hias. Galeri Margarimba yang beralamat di Kampung Poncol Kelurahan Pedurenan Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang menjadi tempat Yoko dalam berkarya. Lampu hias yang di buatnya dapat disesuaikan dengan pesanan pelanggan, satu lampu hias buatan Yoko di bandrol dengan harga Rp. 80.000- Rp. 200.000 tergantung dari kerumitan gambar yang di pesan. Terlihat Yoko sedang menyelesaikan pesanan pelanggannya. Minggu (21/1/24). Banten Aktual/Dennys

Foto: Seniman Kota Tangerang Pamerkan Hasil Karya di Tribute Vespa
Publik Foto  

Foto: Seniman Kota Tangerang Pamerkan Hasil Karya di Tribute Vespa

Puluhan seniman dari berbagai genre berkumpul di @luar nalar artspace Jalan Prabu Siliwangi Kelurahan Keroncong Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang. Dalam acara tersebut para seniman memamerkan hasil karyanya, seperti lukisan, seni cutting dan masih banyak hasil karya yang lainnya. Terlihat seorang seniman mural sedang menyelesaikan karyanya. Minggu (3/9/23). Banten Aktual/Dennys

Foto: Seniman Styrofoam Hasilkan Cuan Sambil Berkarya
Publik Foto  

Foto: Seniman Styrofoam Hasilkan Cuan Sambil Berkarya

Bisnis dekorasi tengah dilirik usai pandemi Covid-19 berakhir. Koordinator Styrofoam Art, Fahmi Ulumuddin, mengungkapkan usaha dekorasi berbahan styrofoam ini dibuat bersama dengan teman-temannya yang sama-sama menyukai seni lukis. Tak hanya itu, bisnis dekorasi styrofoam juga menciptakan lapangan kerja. Karena para pekerja yang membuat beragam karakter dekorasi ini merupakan muda-mudi warga sekitar. Terlihat seorang pekerja sedang menyelesaikan pesanan nya, berupa ondel-ondel di workshop Jalan. Nyimas Melati Neglasari Kota Tangerang. Kamis (20/7/23). Banten Aktual/Dennys

Foto: Edy Segel Secara Adat dan Budaya Gedung Informasi Wisata Kota Tangerang
Publik Foto  

Foto: Edy Segel Secara Adat dan Budaya Gedung Informasi Wisata Kota Tangerang

Edi bonetski seniman Kota Tangerang lakukan aksi protes kepada Pemerintah Kota Tangerang yang dalam hal ini di tujukan kepada Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pertamanan (Disbudparman). Dalam aksinya Edy menutupi bekas kantor pusat informasi wisata Kota Tangerang yang hingga saat ini tidak terawat bahkan nyaris rubuh, lokasi Gedung yang berada di Jalan Veteran dekat Taman Laksa ini menjadi Mubajir (sia-sia). Terlihat sang seniman sedang menggambar di lapisan karung yang menutupi jendela dan papan informasi . Senin (17/10/22). Banten Aktual/Dennys.

Foto: Turun Genteng Perbaiki Atap Yang Rubuh
Publik Foto  

Foto: Turun Genteng Perbaiki Atap Yang Rubuh

Komunitas Semanggi gelar acara amal guna memperbaiki atap rumah yang sudah hampir rubuh, dengan mengusung tema “Turun Genteng” ini para anggota komunitas menggelar serangkaian acara diantaranya, membuka bazar, pertunjukan performing art, musik dan bedah buku, dari rangkaian acara tersebut para pengunjung yang datang bisa memberikan donasi berapapun, selain itu komunitas tersebut menjual hasil kerajinan mereka dengan membuat sovenir ala komunitas Semanggi. Terlihat Edi Bonetsky sedang melakukan performnya dengan merespon genteng yang jatuh. Minggu (18/9/22). Banten Aktual/Dennys

Foto: Yoko Pengolah Kayu Bekas
Publik Foto  

Foto: Yoko Pengolah Kayu Bekas

Olah kayu bekas menjadi barang antik dan unik, mengolah kayu bekas menjadi produk bernilai belum tentu mudah di lakukan, tapi di tangan Suyoko hal itu bisa terwujud. Ide memanfaatkan kayu bekas itu sudah di mulai ketika Ia masih bekerja di salah satu perusahaan media sebagai tim kreatif. Seperti terlihat Yoko sedang mengerjakan topeng ondel-ondel pesanan di lokasi rumahnya di Perumahan Cileduk Indah 2 Kampung Poncol Pedurenan Karang Tengah Kota Tangerang. Dalam penjualan hasil karyanya Yoko membandrol harga Rp. 2 Jt-5 JT. Sabtu (3/9/22). Banten Aktual/Dennys

Foto: Payung Tradisional Masih Tetap Dipertahankan
Publik Foto  

Foto: Payung Tradisional Masih Tetap Dipertahankan

Dilihat dari sejarah, Keberadan Payung sudah ada dari zaman sebelum masehi kemudian terus dimanfaatkan pada zaman kerajaan di Indonesia di berbagai aspek. Ternyata sampai di tahun 2022 ini, eksistensi pengrajin payung tradisi masih ada dan terus melestarikan keberadaan payung tradisi. Terdapat tujuh pengrajin payung tradisi yang akan mempamerkan hasil karyanya dan memperlihatkan cara pembuatannya secara langsung. Salah satunya Edi Bonetsky seniman dari Tangerang ini akan memamerkan hasil karyanya di Festival Payung Indonesia 2022, pada tanggal, 2-4 September 2022 di Puro Mangkunegaran, Solo nanti. Rabu (24/8/22). Banten Aktual/Dennys

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.