Bantenaktual.com, TANGERANG – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengolahan darah dan juga sistem donor darah, Ketua PMI Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah melakukan tinjauan langsung ke PMI Kota Tangerang untuk mengetahui proses pengolahan darah.
Tidak hanya melakukan tinjauan pengolahan darah, Ratu Tatu yang juga Bupati Serang juga melihat langsung stok darah yang berkurang di PMI Kota Tangerang karena banyak permintaan darah akan tetapi minim pendonor.
Menurut Tatu, pengolahan darah di PMI Kota Tangerang bisa menjadi contoh PMI yang ada di wilayah Banten dan juga daerah lainnya, karena pengolahan darah di PMI Kota Tangerang sudah sangat luar biasa dan tidak semudah yang dibayangkan cara mengolah darah untuk orang yang membutuhkan darah.
“Pengolahan darah di PMI Kota Tangerang sudah sesuai dengan standar, artinya ini ilmu bagi saya untuk mengetahui bagaimana pengolahan darah di UDD PMI yang ada di wilayah Provinsi Banten,”ujarnya saat ditemui di Markas PMI Kota Tangerang, Kamis (17/6).
Tatu menambahkan, bahwa kondisi pandemi ini membuat penurunan pendonor sehingga stok darah di PMI Kota Tangerang dan PMI lainnya berkurang. Karena, banyak permintaan darah dari masyarakat, tetapi pendonor yang melakukan donor darah berkurang sehingga stok darah sangat minim.
“Saya juga melihat stok darah di PMI Kota Tangerang sangat tipis, permintaan darah meningkat. Artinya, butuh kesadaran masyarakat agar bisa mendonorkan darahnya untuk meningkatkan stock darah di PMI Kota Tangerang,”paparnya.
Ia menjelaskan, kekurangan stock darah yang ada saat ini juga menjadi tanggung jawab Pemerintah daerah untuk turun tangan dalam penanganan kekurangan stock darah, karena dengan adanya campur tangan pemerintah peningkatan stock darah bisa meningkat untuk mengatasi kekurangan stock darah.
“Pemerintah daerah harus bisa terlibat juga dalam penanganan kekurangan stock darah, agar bisa bergerak cepat mengajak masyarakat untuk bisa mendonorkan darahnya. Ini harus menjadi perhatian khusus, agar ada peningkatan pendonor walaupun di tengah pandemi Covid-19,”ungkapnya.
Tatu mengatakan, mengenai plasma Konvalesen juga harus di tingkatan, karena dengan plasma ini pasien covid-19 bisa teratasi selain dengan vaksin. Maka itu, stock plasma Konvalesen juga harus sedia agar berimbang dengan permintaan.
“Saya lihat di PMI Kota Tangerang juga terus menjalankan donor Plasma Konvalesen, bahkan cara yang dilakukan PMI Kota Tangerang sudah bagus dengan cara satu pendonor plasma mengajak satu orang. Artinya, stock plasma Konvalesen bisa ada terus dan tidak kosong,” tutur Tatu.
Oman Jumansyah ketua PMI Kota Tangerang juga menambahkan kami terus berupaya melakukan pemenuhan stok darah khusus plasma konvalesen secara masif.
Oman juga menuturkan, bagi masyarakat yang pernah terpapar Covid-19, PMI juga terus menyidakan donor Plasma Konvalesen. Donor ini, di khususkan bagi masyarakat yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 dan yang akan diambil plasmanya untuk penawar paisen yang masih terpapar virus corona.
“Untuk plasma Konvalesen, di khususkan untuk pasien yang dinyatakan sembuh. Jarak donor plasma ini adalah 4 Minggu, setelah orang tersebut dinyatakan sembuh atau negatif virus corona. Jadi bagi masyarakat yang sudah sembuh, kami persilahkan untuk melakukan donor plasma Konvalesen,”tutupnya. (cep/red)