Tips Aman Saat Naik Pesawat Membawa Barang Elektronik

Bantenaktual.com, – Aturan menonaktifkan barang elektronik wajib dipatuhi setiap penumpang pesawat, karena kondisi dan ketahanan baterai serta tekanan udara di dalam pesawat bisa berbahaya.

Jadi, saat pesawat akan terbang, selama pesawat berada di udara, dan hingga setelah pesawat kembali mendarat, sebaiknya Anda menahan diri untuk mengaktifkan barang elektronik.

Selain handphone, kasus ledakan di pesawat akibat barang elektronik mungkin juga bisa terjadi pada benda-benda berbaterai yang populer dibawa penumpang, seperti headset bluetooth, powerbank, hingga rokok elektrik.

Alasan keselamatan menjadi faktor terbesar larangan tersebut, sebab pesawat akan terbang di ketinggian lebih dari 10.000 kaki. bawa elektronik yang menyala bisa memantulkan sinyal dari beberapa menara operator seluler yang dilewati pesawat, sehingga mampu mengirimkan sinyal yang jauh lebih kuat.

Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa selama penerbangan, pilot terus terhubung dengan air controller di darat dan meperhatikan radar. Sebab, pesawat kerap mengudara dengan jarak yang berdekatan dengan pesawat lainnya. Percakapan pilot dan Air Traffic Control (ATC) mengandalkan gelombang radio.

Jika situasi tidak mendukung, gelombang sinyal elektronik dari ponsel dan alat elektronik penumpang tentu dapat mengganggu komunikasi pilot. Pilot biasanya akan mendapatkan suara mengganggu di jalur komunikasinya atau gambar yang mengganggu pada radar.

Karena aturan membawa barang elektronik akan berbeda di setiap bandara atau negara, ada baiknya untuk menghubungi pihak maskapai penerbangan mengenai aturan membawa benda yang dimaksud.

Berikut sejumlah tips aman membawa benda elektronik dalam penerbangan:

1. Handphone atau tablet

Kru penerbangan memang menyarankan penumpang untuk menonaktifkan barang elektronik selama penerbangan. Tapi jika ingin tetap menonton film atau mendengarkan musik dari telepon genggam atau tablet, Anda bisa menggunakan fitur Airplane Mode.

Namun penggunaan fitur Airplane Mode ini tak bisa sembarangan, karena kadang hanya boleh dilakukan setelah pesawat telah stabil di udara, bukan pada saat take off dan landing.

Sama seperti membuka kaca dan menegakkan sandaran kursi, aturan dimaksudkan agar penumpang bisa mawas diri terhadap gangguan penerbangan yang umumnya terjadi dalam dua momen tersebut.

2. Headset bluetooth

Saat ini banyak alat pendengar musik yang sudah dibuat tanpa kabel dengan teknologi bluetooth berdaya baterai.

Kalau ingin tetap mendengarkan musik selama penerbangan, sebaiknya bawa headset kabel yang bisa digunakan tanpa perlu mengaktifkan mode bluetooth.

Lagipula, Anda hanya akan berada di tempat duduk sehingga tak perlu kerepotan dalam mengurai kabelnya.

Pilihlah headset dengan kabel yang juga bisa meminimalisir suara (noise cancelling), sehingga tidur bisa jadi lebih nyenyak.

3. Powerbank

Powerbank masih boleh dibawa masuk ke dalam pesawat, asalkan sedang tidak tersambung dengan barang elektronik.

Dalam penerbangan luar negeri biasanya setiap kursi difasilitasi oleh colokan USB, sehingga penumpang tak perlu menggunakan powerbank yang jika terlalu panas bisa berpotensi meledak.

Sebaiknya nonaktifkan barang elektronik yang sedang menggunakan powerbank atau colokan USB di kursi, sehingga meminimalisir baterai panas.

4. Rokok dan koper elektrik serta kamera digital

Sama seperti rokok konvensional, mengisap rokok elektrik juga dilarang selama penerbangan.

Karena berhubungan dengan benda cair dan listrik, sebaiknya kemas rokok elektrik berikut perangkatnya di tas kabin.

Pisahkan antara baterai dan cairannya, sehingga tak terjadi pengapian mendadak atau kebocoran saat tersimpan di dalam tas.

Penting juga untuk mengecek kawasan yang telah melarang keberadaan rokok elektrik.

Sama halnya dengan rokok elektrik, baterai pada koper elektrik dan kamera digital sebaiknya ikut dicopot sebelum naik pesawat. Alasannya kurang lebih sama.

Pun kalau ingin mengemas barang elektronik yang tidak digunakan selama penerbangan namun baterainya tak bisa dicopot, contohnya laptop, pastikan kalau baterainya tidak penuh 100 persen saat dalam penyimpanan. (Cep/red)