Bantenaktual.com, Tangerang – Ladyva Pinke Andrea berusia 17 tahun pelajar SMA Budi Luhur, sudah mulai membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sejak awal pandemi, ia mulai membuat berbagai macam produk makanan.
Saat itu, karena tidak ada kegiatan dan sekolah juga dilakukan secara daring, ia pun mencoba melakukan kegiatan yang lebih produktif.
Awalnya, kata Pinke, bisnis tersebut di buat oleh orang tua nya sejak 2008. Yang sebelumnya, bisnis tersebut pernah dikakukan The Kindom of Bahrain (Manama).
Ia mengatakan, penjualannya saat itu sudah susah memasuki dikedutaan. Pada saat acara-acara besar. Pada tahun 2013, ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan bisnis tersebut.
Ia mulai melanjutkan bisnisnya pada awal tahun 2020 semenjak pandemi.
“awalnya karena bosen kan di rumah, akhirnya belajar bikin kue sama orang tua,” ujar Pinke.
Lanjut Pinke, usahanya tersebut untuk membantu meringankan ekonomi orang tua selama masa pandemi. Penjualannya saat itu juga dilakukan di maskapai penerbangan tempat orang tuanya bekerja.
Namun saat pandemi, orang tuanya dirumahkan. Sehingga ia mulai usaha membantu orang tuanya.
Ia menceritakan, untuk memulai usahanya, ia masih meminta modal dari orang tuanya. Namun untuk ide atau pun yang lainnya, semuanya dilakukan sendiri.
“Kalau buat logo, nama produk, itu aku semua. Tapi waktu itu modal awal doang dari orang tua,” ujarnya.
Siswi kelas 12 ini mengaku, ingin melakukan hal inovatif dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menikmati minuman khas dari luar negeri (Milky Cheese Coux) dan juga makanan-makanan ringan.
“Ingin gimana caranya orang-orang bisa makan kue enak yang harganya terjangkau, terus ini tuh best seller banget, pas awal pembukaan itu pemesanannya udah sampai 200 sampai 400 perharinya,” jelas pinke.
Ia mengatakan, saat ini sudah memiliki 15 produk jenis makanan ringan dan minuman. Dengan harga kisaran mulai Rp 3.000 – Rp 15.000 per Pcs.
Menurutnya, penjualannya saat itu banyak yang mencari bahkan menanyakan. Apalagi katanya dikalangan remaja, dan penjualannya mulai dilakukan melalui media sosial.
“Banyak yang nanya pas awal-awal, untuk pesanan biasanya untuk wilayah Bintaro tangsel, banyak yang pesen. Nah dari situ akhirnya banyak yang tau, makin banyak yang order,” ucapnya.
Pinke yang merupakan anak pertama, mengatakan, meski penjualannya sudah tersebar ke berbagai wilayah, namun ia belum ada keinginan untuk membuka toko. Karena saat ini masih fokus untuk belajar.
“Masih nyaman jualan dari rumah, lebih nyana juga karena aku juga masih pelajar kan, jadi masih dipantau orang tua juga,” pungkasnya. Minggu (10/10/2021). (Dens)