Nasional  

Bantenaktual.com, Bogor – Badan Perubahan Iklim Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S) melaporkan tahun 2023 menjadi tahun paling panas sejak 1940. Laporan tersebut menyatakan bahwa suhu rata-rata global sepanjang tahun ini dilaporkan mencapai 1,40 derajat Celsius, lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu pra-industri antara 1850 dan 1900. Perubahan iklim ini menjadi tantangan berat bagi para generasi muda di masa depan karena mereka harus adaptif terhadap kondisi lingkungan yang berubah. Akses air bersih makin susah, kualitas udara menurun, cuaca ekstrem meningkat, serta ancaman wabah penyakit.

Foto: Ditengah Badai Panas Melon Tetap Panen
Publik Foto  

Foto: Ditengah Badai Panas Melon Tetap Panen

Ditengah cuaca extreme saat ini menjadi satu kekhawatiran para petani, baik petani sayur maupun petani buah. Namun ini tidak berlaku bagi Mustari petani buah melon, saat ini Mustari Tengah merayakan panen melonnya. Keberhasilannya ini tentu dapat di contoh oleh petani lainnya. Dengan pengalaman dan pengetahuan dalam menanam ia masih bisa mendapatkan hasil dari bertani buah melon. Tampak terlihat Mustari sedang memanen melon nya di lahan garapan Kelurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Selasa (22/8/23). Banten Aktual/Dennys

Foto: Fenomena El Nino Paksa Petani Rubah Tanaman
Publik Foto  

Foto: Fenomena El Nino Paksa Petani Rubah Tanaman

Fenomena El Nino turut berpengaruh terhadap pola cuaca global, termasuk di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino di Indonesia akan bertahan hingga Desember 2023. BMKG mencatat fenomena El Nino telah beberapa kali terjadi di Indonesia, termasuk pada tahun 2015 dengan intensitas kuat dan pada tahun 2019 dengan intensitas lemah. Akibat fenomena tersebut para petani harus memutar otak agar tetap bisa menghidupi keluarganya. Seperti yang dilakukan Muhammad Obo Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ia terpaksa menanam tanaman yang tidak memerlukan banyak air, seperti jagung, pepaya California dan tanaman sejenisnya. Terlihat para petani sedang menanam bibit pohon di ladang penyemaian. Jumat (18/8/23). Dennys

Pemkot Tangerang Ajak Masyarakat Gotong-Royong Tanggulangi Polusi Udara
Daerah, Tangerang Raya  

Pemkot Tangerang Ajak Masyarakat Gotong-Royong Tanggulangi Polusi Udara

Bantenaktual.com, Tangerang – Kualitas udara belakangan menjadi perhatian publik, setelah pencemaran udara yang melanda beberapa wilayah di tanah air terutama Jabodetabek, menyusul musim panas yang cukup ekstrem saat ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun mengajak masyarakat untuk bergotong-royong dalam menanggulangi polusi udara yang tengah terjadi ini, Rabu (16/8/23).

Foto: Kabut Asap Kendaraan Menyelimuti Kota Tangerang
Publik Foto  

Foto: Kabut Asap Kendaraan Menyelimuti Kota Tangerang

Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah dalam jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memperbaiki kualitas udara yang sempat buruk beberapa pekan di Jabodetabek. Uji emisi, penerapan campuran kerja dari rumah dan dari kantor, penggunaan kendaraan umum, pengawasan industri dan pembangkit listrik, sampai mitigasi perubahan iklim dinilai bisa mengatasi masalah ini. Seperti yang terlihat asap kendaraan yang menyelimuti gedung-gedung tinggi di Kota Tangerang, tampak gedung-gedung tersebut di selimuti kabut asap dari kendaraan di tengah matahari yang begitu terik. Foto tersebut di ambil dari atas jembatan Berendeng Kota Tangerang. Rabu (16/8/23). Banten Aktual/Dennys

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.